Part 24 ( Tanpa Diduga )

1.2K 35 2
                                    




Hancur? Kecewa ? kebingungan ini seakan membuat aku pasrah.

Akhirnya aku menutupi kejadian ini tanpa peduli efeknya seperti apa. Aku mencoba bangun dari mimpiku ini ternyata inilah kenyataan yang aku terima.
Selang 3 hari setelah kejadian adalah hari dimana ada upacara besar dikeluarga ini.
"Era tolong didapur saja bantu-bantu kamu sedang hamil besar Tante tidak ingin kamu terjatuh atau kelelahan" Pinta Tante Nadia padaku

"Tante tenang, aku bisa menanganinya" Jawabku dengan keyakinan penuh.

"Oke kalau kamu memaksa tapi jika lelah tolong istirahat dan jangan paksakan dirimu untuk ikut membantu mempersiapkan upacara ini " Sahut Tante Nadia.

"Siapp bos "Aku menjawab sambil tersenyum lebar seakan menutupi semua kesedihan dalam hatiku.

"Baiklah Tante percayakan padamu" Jawab Tante Nadia.

-----------------------------------

Singkat cerita akhirnya Upacara itu selesai berjalan dengan lancar, aku yang mulai tampak kelelahan akhirnya diberikan ruang oleh Andy untuk beristirahat tenang tanpa mengangguku . tetapi dikepalaku yang terngiang hanya kata-kata keluarga besarku disini yang selalu ingin aku kembali kerumah orang tuaku dari pada harus selalu menderita seperti ini lagi. Perlahan akau mulai memejamkan mataku dan berfikir dikepalaku dengan jernih , fikirku adalah akan menyelesaikan masalah ini dengan perlahan-lahan dan tidak ingin aku larut akan masalah ini.

----------------------------------

Keesokan harinya sekitar jam 3 sore hari,,

Aku dan Ibu Mertuaku sedang santai duduk diteras sembari aku memotong kuku tiba-tiba Ibuku datang tanpa memberitahu akan berkunjung kerumah. Aku terdiam menatap Ibuku tanpa sepatah katapun.

"Buk kamu apakan anak saya sampai seperti ini? "Tanya Ibuku dengan menarik tangan Ibu Lili yang tidak lain adalah mertuaku.

"Kenapa saya yang kamu salahkan? tanya saja sana sama menantumu"Jawab Ibu Lili tanpa peduli aku dan meninggalkanku masuk ke kamarnya.

"Ira ? Kenapa tidak bilang pada Ibu kamu seperti ini? Handpone kamu mana ? kenara tidak pernah telefon Ibu sama sekali nak "Tanya Ibu mulai panik dan terus memegang handphonenya sembari berusaha menghubungi Ayah dan Pamanku.

Aku dengan muka yang kebingungan sambil menangis tidak atau akan menjawab apa dan bagaimana akan menjelaskan kondisiku yang seperti ini , Entahlah fikiranku mulai kosong yang aku tau adalah menangis tanpa sepatah katapun. Menunggu beberapa saat akhirnya Ayah dan Pamanku datang mereka amat sangat terkejut dengan kondisiku dengan mata lebam dan luka sebelah bibirku. Aku berfikir bahwa inilah akhir hidupku disini. Ternyata dengan polosnya suamiku datang tanpa bisa berkata apa-apa. Akhirnya kami berdua dan ditemani 2 keluarga duduk dalam sebuah lingkaran kecil. Paman dan Ayahku mulai mengintrogasi suamiku dan seketika Kak Tito datang dengen muka marah ingin memukuli suamiku.

"Andy ? kalau kamu sudah tidak cinta dan sayang lagi dengan Ira hari ini juga Ayah akan menarik membawa Ira kembali pulang" Tanya Ayahku serius dengan Andy.

"Saya masih sayang sekali sama Ira Yah, Jika mata Ira buta karenaku aku akan megantikan matanya"Jawab Andy dengan spontan.

"Apa ? meganti matanya ? Kamu orang g*la! Adikku yang anggun , cantik dan sempurna ini akan kamu gantikan ? Haha seriously you st*pid people , Kamu mandapatkan adikku dengan sempurna tapi kamu akan meganti adikku ? kamu kira dia laundryan yang hilang bisa kamu ganti !! Jangan seenaknya kamu ngomong !"Jawab Kak Tito dengan sangat marah.

"Kamu sadar perbuatanmu bagaimana dan kamu sadar Ira sedang mengandung calon anakmu ? Tidakkah kamu ada belas kasian terhadap Ira dengan perut sebesar itu dia masih melakukan semua pekerjaannya" Tanya Pamanku kepada Andy.

"Saya minta maaf dan saya berjanji tidak akan melakukan hal ini dan akan selalu menyayangi Ira dengan sepenuh hati saya" Jawab Andy sambil menangis terisak .

Aku hanya terdiam dan menatap siapapun yang berbicara saat itu yang isi diotakku adalah aku berharap aku selamat dari masalah ini dan bisa segera bangun dari mimpi ini.

"Ira ? malam ini kamu pulang sama Ayah dan tidur beristirahat dirumahmu."Perintah Ayah dengan serius.

"Yah bagaimana pun Ira masih punya tanggung jawab disini dan Upacara itu adalah esok hari, Ira tidak ingin lepas tanggung jawab disini Yah. "Jawabku perlahan menenangkan Ayah.

"Baiklah malam ini adalah kesempatan terakhir dan kamu Andy ! besok kamu akan berurusan dengan saya! "Jawab Kak Tito dengen amat sangat marah.

Akhirnya malam ini keluargaku pulang kerumah dan aku masih tetap dengan suamiku karena lelah aku diperintahkan oleh Bapak Mertuaku tidur lebih awal, Aku pamitan dan masuk kamar tanpa memperdulikan Andy lagi. Aku tidak tau apa yang terjadi lagi malam itu karna aku sudah berada dialam mimpi.

--------------------------------

Pagi harinya saat jam menunjukan pukul 8 , tiba-tiba Ibuku datang membawakan ku sekotak nasi dan beberapa jajan pasar kesukaanku dan Ibuku bilang akan kembali dengan Ayah nanti siang pukul 11. Aku dengan muka keheranan bertanya-tanya ada apa lagi ini? Pikiranku mulai tidak tenang bahkan untuk makan aku tidak selera.

Akhirnya aku menunggu Ayah hingga pukul 11 siang dan benar saja Ayahku datang dengan adikku dan ibuku membawa mobil pribadinya .

" Ada apa ini ?"Tanya Bapak mertuaku .

"Pinjam Ira sebentar Pak saya akan cek Ira ke dokter mata takut matanya bermasalah"Jawab Ayahku tanpa ragu.

"Iya silakan tidak masalah"Jawab Bapak Mertuaku.

Aku berpamitan dan langsung masuk kedalam mobil bersama Ibuku dan Ayahku. Aku berfikir akan serius kerumah sakit memeriksa mataku ternyata aku dibawa ke POLSEK daerahku.

Between Hope & KarmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang