Mulai tidak konsen dengan otakku dan kurangnya aliran oksigen ke dalam otakku , aku berusaha tenang menghadapi Andy.
" Ndy ? Lagi ngapain ?" Tanyaku dari belakang Andy melihat ia sedang duduk dibangku dipinggir Pantai ."Siapa ya ? ngapain lo kesini S*MPAH" Kata Andy dengan membuang muka.
"Kamu yang minta aku kesini kamu pula yang tidak pedulikan aku ngomong , baik aku akan pulang" Jawabku sambil berbalik badan untuk kemotorku.
"Beginikah caramu menyapa kekasihmu ? dengan pulang ? sungguh hebat aktingmu L*NTE!" Sahut Andy dengan raut muka seperti tidak percaya denganku.
"Lantas apa ? Aku dapat apa disini ? Cuman dapat omongan yang selalu kasar dan selalu menyakiti hati dan fikiranku " Kataku sambil tetap membelakangi Andy.
"Lo marah ? Bisa marah ? Kamu marah tambah cantik deh" Sahut Andy sambil merayuku.
"Gila apa marah cantik ? mungkin matamu perlu aku colok atau perlu lensa yang tebel gitu nih pake kacaku aja nggak apa-apa aku ikhlas" Jawabku dengan setengah kesal.
"Gitu aja marah , sini duduk disini" Kata Andy sambil menunjuk tempat duduk disebelahnya.
Aku berjalan perlahan dan duduk disebelahnya.
"Kenapa ? Katanya kangen maunya apa ?" Kataku."Haha kangen ? Gila aku kangen sama cewek centil nakal kayak lo !" Sahut Andy sambil tersenyum cekikikan .
"Klo emang nggak ada penting dan mau dengerin omongan serta cacianmu. Saya akan mempersilakan diri saya untuk pergi dari sini " Jawabku sambil menahan satu tarikan nafas untuk berbicara.
"Lo mau kemana? mau lepas dari gue tenang nggak bakalan bisa S*NDEL!" Kata Andy dengan muka mengarah kearahku.
Satu tarikan nafas aku berkata pada Andy "Dasar ngomong enggak bermutu lebih baik saya pergi terimakasih telah membuang waktu saya yang berharga terserah ngapain saya pergi"
"Wait... ehh L*NTE tunggu disana , sini tangan kamu" Sahut Andy
"Apaan lagi sih ?" Tanyaku sambil Andy memeriksa tanganku
"Gelangnya bagus beli dimana ? keluar sama siapa ? Ternyata sudah cepat dapat yang baru ya ?" Kata Andy
"Tidak perlu tau ini pemberian orang tuaku , kenapa masih heran ?" Jawabku berbohong karena aku takut jika Manta dicelakai oleh Andy
"Hebat ya sekarang L*NTEnya sudah jadi S*NDEL keliling , masih kekurangan K*NT*L ya ?" Tanya Andy dengan sangat kasar.
"Mulutmu nggak pernah sekolah ya! " Jawabku sambil menepis tangan Andy dan berlari menuju motorku.
Andy berlari mengejarku sembari berteriak " WOIII L*NTE jangan pergi !!!"
Aku langsung tancap gas dan pergi secepatnya ngebut dan benar-benar deg-degan aku takut dikejar oleh Andy.
Aku memutuskan untuk pulang kerumah dan berlindung dirumah agar aku aman....
Sampai dirumah aku parkir motor dan melihat ada motor Manta dirumahku. Aku bertanya pada diriku 'Aku ada janji dengan Manta ? perasaan nggak deh' , aku cek handphoneku tidak ada notif Manta . Aku masuk keruang tamu
"Permisi " Kataku sambil menundukan badan dan duduk sebelah Manta"Kemana aja kamu Thi ? aku tunggu lama sekali nongolnya" Tanya Manta
"Kamu sih nggak bilang kerumah tau gitu kan tadi aku langsung pulang" Jawabku ke Manta
"Tangan kamu kenapa pegelangannya merah ? Kamu kenapa lagi alergi?" Tanya Manta
"Ehh.. ini ? iya aku gatal tadi pagi" Aku berbohong pada Manta agar Manta tidak salah paham juga dengan Andy
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Hope & Karma
Non-Fiction"Ketika harapan dari seorang berbalik menjadi bumerang pembunuh baginya" ------ Kisah tentang bagaimana perjalanan hidup bernama Kierra Prasanthi seorang 'Single Mom' dengan umurnya yang masih sangat terlalu muda dan penuh lika-liku . Sifatnya ber...