13.Bolos

338 100 6
                                    


"I Love game."

"Gue?"

~~~~~~~
🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️🌧️

Krek

Keiko tidak sengaja menginjak botol sampah bekas dibelakangnya dan membuat Salsa langsung menghentikan langkahnya.

Suara langkah Salsa dan teman-temannya mulai mendekat kearah gerobak tempat dimana mereka bersembunyi.

"Aura!! Tolongin gue!!"

Pada akhirnya Keiko kembali disekap oleh Jessy dari belakang dan menyeret gadis tidak bersalah itu untuk masuk kedalam mobil mereka.

"Keiko!!" Teriak Aurora sembari berlari sekuat tenaga berusaha mengejar kencangnya mesin mobil milik Salsa yang wujudnya kini tidak terlihat lagi.

Azkal tidak tinggal diam, laki-laki itu ikut berlari menyusul Aurora dan dengan cepat menahan langkah sahabatnya dengan mencekal tangan nya. "Ra, Kita gak mungkin kejar mereka kayak gini."

Aurora melepaskan cekalan tangan Azkal dengan mengentakkan nya, "Yaudah kalau gitu kejar pakai mobil!" serunya sembari berlari menuju mobil Azkal.

Azkal berjalan dibelakang Aurora kemudian berhasil menahan pintu mobil yang hendak tertutup rapat.

"Ra, dengerin gue. Kita butuh rencana buat bebasin Keiko."

Kalimat Azkal barusan didengarkan oleh Aurora dengan tenang tanpa ada pengelakkan.

"Jangan gegabah gini, ya?"

"Percuma, mau kita kejar Salsa kemana pun tapi gak siapin solusi matang-matang mereka mungkin bakal kabur lagi, Ra."

"Jadi tunggu besok-"

"Tapi gue takut Keiko kenapa-kenapa, Kal," sela Aurora terdengar frustasi.

Azkal langsung mendekap sahabatnya. "Ra, percaya sama gue. Salsa gak mungkin sejauh itu, lo tau kan aslinya dia gimana? Itu cuma ancaman dia aja, Ra."

"Sekarang lo tenang aja, ya," ucap Azkal sembari mengusap surai Aurora dengan lembut.

*****

"Aura, bangun sayang."

Seakan bermimpi, namun perlahan Aurora membuka matanya saat mendengar samar-samar bahwa namanya dipanggil oleh seseorang.

"Bunda Ziya?" Aurora lalu membangunkan tubuhnya setelah tau siapa yang menyebut namanya tadi.

"Gimana? Udah enakan belum?" Tanya Ziya, bunda Azkal.

"Udah kok bunda."

"Tadi malem itu kamu dibawa sama Azkal kesini, katanya dia khawatir kalau kamu nanti sendirian dirumah." jelas Ziya.

"Emangnya bunda Aura kemana?"

"Arla sudah 3 hari di london sayang."

Anak bungsu dari keluarga Arga itu baru teringat bahwa bundanya melakukan perjalanan bisnis ke london selama seminggu.

"Ini bunda sudah siapkan sarapan buat kamu, dimakan, ya." Ziya meletakkan makanan bawaannya diatas nakas.

Aurora mengangguk, "Iya bunda."

"Kalau gitu bunda mau berangkat kerja dulu ya, nanti kalau ada apa-apa panggil Azkal aja."

"Loh, Azkal gak sekolah bunda?" tanya Aurora heran.

"Nggak sayang, mau nemenin kamu katanya."

Gadis itu hanya manggut-manggut setelah Ziya keluar dari kamar yang sedang ditempatinya ini.

Langit Dan Bumi [ END ] ✓ | REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang