12.Klise

369 103 19
                                    

"Klise banget permainan lo."

¦¦¦¦¦¦¦¦¦¦
📃📃📃📃📃


°°°°

"Kalian tau gak? Kemarin, di kelas gue ada anak baru. Cantik banget! Dari Australia lagi," celoteh Jessy memberi tau saat baru tiba di tongkrongannya.

"Lo serius?" tanya Chila memastikan.

Jessy mengangguk sembari menyeruput es cekek ditangannya.

"Namanya?" lanjut Chila.

"Keiko-"

Chila mengentikan kegiatan memotong kuku palsu yang baru saja ia pasang, "Lah? Jepang banget namanya?"

Jessy hanya mengendikkan bahu sebagai tanda ia tidak tahu banyak hal tentang anak baru di kelasnya itu.

"Anggota bagus nih, kita bisa tambah populer kalau si Keiko mau masuk ke genk kita." Salsa baru saja mengemukakan ide cerdasnya.

"Nah, masalahnya si Keiko itu pen pals-nya si anak cupu," ujar Jessy menjelaskan.

Salsa bangkit dari kursi kayu yang hampir rapuh, melipat tangannya didepan dada serta tersenyum miris, "I have a good idea!"

°°°°

Kantin...

"Rencana apaan sih?" keluh Sandy yang kini tengah asyik melahap bakso urat miliknya.

"Udahlah, lo tenang aja. Pokoknya bentar lagi pasti Sheila bakal jatuh cinta sama lo, gue jamin!" tukas Yuda percaya diri.

Azkal mengacungkan jempolnya. "Gue dukung."

"Dukung sih dukung, tapi apa dulu nih rencananya?" gerutu Sandy berprasangka buruk.

Bagaimana tidak? Azkal dan Yuda sama-sama berakal diluar nalar, makanya mereka bertiga temenan, karena Sandy juga gitu.

"Kalau aneh-aneh gua aduin kalian suka ngambil nasi kotak di masjid dua ya!" peringat Sandy lagi.

Yuda tak menghiraukan ocehan Sandy, ia mulai membisikkan sesuatu kata yang Azkal pun ikut menguping pembicaraan mereka.

°°°°

Keiko membuka matanya, mulai tersadar bahwa tubuhnya saat ini terikat oleh kursi. Bahkan kepalanya terasa sangat pusing, dan Keiko tidak ingat kapan terakhir ia berada sebelum berakhir didalam gudang usang ini.

Sebenarnya apa yang telah terjadi padanya?

"Hai sayang." Salsa dan teman-temannya muncul begitu saja dari arah belakang, mereka bertiga berjalan menghampiri Keiko dan tersenyum miris pada gadis itu.

"Mmmppmm." Keiko berusaha untuk berbicara meskipun mulutnya tertutup rapat oleh lakban hitam.

Drama televisi mana yang sedang ia perankan sekarang? Keiko benci hal bodoh seperti ini.

"Heh! Ini jauh dari kota! Jadi gak bakal ada yang bisa nolongin lo! Bahkan sahabat lo sendiri!" ketus Salsa sedikit berteriak dengan mendekatkan wajahnya pada Keiko dan memberikan sorot mata yang cukup tajam.

Namun, gadis keturunan Jepang itu hanya diam saja. Tidak mencoba untuk memberontak lagi meskipun dia ingin.

Salsa dan teman-temannya terlalu naif untuk melakukan hal diluar batas anak SMA seperti ini.

Keiko sempat mencari ponselnya, tetapi benda pipih canggih itu berada dalam tasnya, dan ia yakin bahwa itu pasti disembunyikan oleh 3 gadis yang sebenarnya Keiko juga tidak mengenal semuanya.

Langit Dan Bumi [ END ] ✓ | REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang