15.Is gone

329 99 7
                                    

"Keikoooo lo kemana ajaaaaa."

Ashlyn memeluk Keiko tepat ketika ia memasuki kelas.

"Ada, di rumah," gurau Keiko.

"Ih serius, lo baru masuk sehari udah hilang aja," rengek Ashlyn.

"Gue diculik, Lyn," ungkap Keiko santai.

"HAH?" Ashlyn menatap Aurora. "Ra? JANGAN BILANG LO UDAH TAU?!"

"Sorry, gue gak sempet bilang lo sama Sheila," ujar Aurora dengan tatapan memohon.

"Parah banget temen gue satu ini. Pikun boleh, Ra, tapi jangan gini banget lah."

Celotehan Ashlyn barusan berhasil membuat Aurora menekuk kedua sudut bibirnya.

"Btw gue gak pernah bahas penculikan sesantai ini loh," mata Ashlyn kemudian menatap Keiko, "Lo diculik siapa emang?"

"Siapa lagi? Menurut lo?" Aurora memancing Ashlyn untuk menjawab pertanyaannya sendiri.

"Salsa?"

Aurora sontak mengangguk.

"Oh my god, kurang kerjaan banget sih tu anak. Lo diapain sama mereka?!" tanya Ashlyn setengah emosi sembari mengecek tubuh Keiko apakah baik-baik saja.

Keiko terkekeh, "Santai, Lyn. Mereka bukan pro player. Kebanyakan gue tidur aja sih meskipun tempatnya emang debu plus jorok banget."

Aurora beralih melihat kursi Jessy yang kini terlihat kosong. "Liat deh, si Jessy gak masukkan? Apa Salsa sama Chila juga ya?" tanyanya penasaran.

"Mungkin mereka--"

"Masuk penjara itu," potong Keiko cepat.

"What? Masuk penajara? Serius lo?" Ashlyn terlihat sangat terkejut.

"Maksudnya gimana sih?" tanya Aurora yang masih tidak mengerti.

"Iya, jadi Romeo itu anak dari donatur di perusahaan ayahnya Salsa. Dan karena kejadian kemarin Romeo langsung lapor polisi." Keiko menjelaskan.

"Wait, siapa Romeo?"

Fokus Ashlyn teralihkan pada nama asing yang baru saja ia dengar.

"Orang yang nolongin keiko," jawab Aurora.

"Ganteng gak?"

Aurora menaikkan sebelah alisnya. "Lyn, inget, lo udah punya papih Yuda."

Ashlyn mendorong Aurora pelan. "Najis dramatis banget."

"Mamih Ashlyn harus setia dong." Aurora lanjut menggoda Ashlyn.

"Terus abis itu gimana, Kei?" Ashlyn memutuskan untuk membiarkan Keiko melanjutkan ceritanya, dan mulut Aurora ia bekap agar tak lagi berbicara.

"Romeo ngancem bakal ngadu ke ayahnya kalau misal mereka gak mau dibawa kekantor polisi. Terpaksa deh mereka harus di periksa, semoga aja masuk penjara." Keiko menjelaskan.

"Bagus deh kalau emang masuk penjara, biar ngerasain tuh gimana gak enaknya disiksa," gerutu Ashlyn sambil menepuk-nepuk meja.

"Tapi kayaknya gak akan lama deh, soalnya kan mereka masih dibawah umur," ucap Aurora tiba-tiba.

"Iya juga sih, tapi gak apa-apa lah yang penting kita bisa tenang gitu sebentar." balas Ashlyn, Keiko dan Aurora mengangguk setuju.

"EH, KOK BISA NGOMONG?" Kembaran Sheila itu baru sadar bahwa bekapan mulut Aurora telah lepas.

"EH, KOK GUE DIIKET GINI?"

Ashlyn menatap rambut Aurora yang tak lagi diikat karena karetnya sudah digunakan untuk mengikat tubuhnya di kursi.

Langit Dan Bumi [ END ] ✓ | REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang