Kini Aurora bersama para sahabat nya sudah berada didalam pesawat dan sedang dalam perjalanan menuju Korea.
Namun setelah menempuh waktu perjalanan sekitar 7 jam 10 menit, akhirnya mereka sampai di bandara international Incheon yang berada di tempat tujuan mereka yakni negara gingseng, Korea Selatan.
"Koreaa Annyeonggg!!" Seru Kinan dan Karin merasa bahagia.
"Huhhh, huhhh." Sandy menghembuskan nafasnya ke udara, dan membuat asap dingin.
"Norak Dy," cibir Yuda.
"Korea dingin banget dah, wagelasehh. Udah pake baju berlapis lapis kek kue lapis gini, tetep aja dingin, serasa di freezer kulkas ini mah," oceh Sandy sembari mengosok berulang kali tubuhnya.
Sheila melihat kekasihnya merasa iba, dia lalu mendekat dan berdiri tepat disamping Sandy lalu menggenggam tangan kiri cowok itu.
Sandy terkejut dan kaget saat Sheila menggenggam nya. "Gimana? Udah hangat belum?" tanya Sheila, Sandy membalas dengan anggukan. Cowok itu tak menyangka Sheila bisa melakukan itu padanya.
Sembari teman-temannya asyik pada kegiatannya masing-masing, Aurora mengambil ponselnya dan menghubungi supir yang akan menjemput mereka.
"Gimana Ra?" Tanya Ashlyn.
"Yuk, dia udah diparkiran."
*****
"Kita mau kemana dulu Ra?" Tanya Sheila. Kini mereka semua sudah ada didalam mobil dan sedang dalam perjalanan.
"Kantor ayah gue dulu ya."
Sheila mengangguk.
Selang beberapa menit, mereka telah sampai disebuah gedung besar dan tinggi atau lebih tepatnya tempat dimana ayah Aurora bekerja.
"Kalian tunggu disini aja ya," pesan Aurora, gadis itu lalu memasuki gedung kantor itu dan menuju ke meja utama, tepat beberapa langkah setelah pintu utama.
"Annyeonghaseyo, jega doul su-issneun geos-i issseubnikka?"
(Halo, ada yang bisa saya bantu)."Appa mannado doelkkayo?" Balas Aurora.
(Bisakah saya bertemu dengan ayah saya).Seorang gadis yang ditanya oleh Aurora itu lalu menghubungi ayahnya.
"Joesonghabnida, hoeui jung-imyeo oneul ohukkaji banghaeleulbad-eul su eobs-seubnida," ujarnya.
(Maaf, tapi beliau sedang ada rapat dan tidak bisa diganggu sampai sore ini).Aurora mengangguk mengerti. "Gwaenchanh-a, yeogi ol ttae allyeojuseyo."
(Tak apa, sampaikan saja bila aku datang kesini).Wanita dihadapan Aurora membungkuk padanya, Aurora pun membalas melakukannya sebelum dia keluar dari sana.
"Cepet banget, udah balik aja lo," ucap Sandy saat melihat Aurora memasuki mobil.
Gadis itu mendesah, "Ayah gue gak bisa diganggu."
"Yaudah, kalau gitu sekarang lo harus ikut kita. Yah?" ujar Ashlyn, Aurora mengangguk setuju.

KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Dan Bumi [ END ] ✓ | REVISI
Novela Juvenil"Makasih ya, Kal. Setidaknya darah lo mengalir dalam tubuh gue." "Bay the way, gue juga suka sama lo. Denger gak?" ucap Aurora sembari menaburkan bunga mawar diatas tanah. °°°°° [ Disarankan untuk tidak dibaca terlebih dahulu saat masih dalam proses...