4.Olimpiade

689 189 135
                                    

Zaman sekarang, yang cantik lebih dihargai daripada yang baik.

>< >< >< >< ><

🌿🌿🌿🌿🌿

°°°°°

Tepat setelah bel pulang berbunyi Aurora bergegas pergi menuju parkiran untuk meninggalkan sekolah, ia sudah tidak tahan dengan bau sampah yang lengket ditubuhnya sejak beberapa jam lalu. Belum lagi teman-teman kelasnya yang mengoceh tentang betapa joroknya dia.

"Aura! Tunggu ih!"

Sheila dan Ashlyn berlari sangat kencang untuk mengejar Aurora, meskipun usaha mereka akhirnya sia-sia karena saat tiba di parkiran mobil Aurora sudah lenyap entah kemana.

Dengan perasaan kesal Aurora melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga jarak tempuh selama 10 menit yang seharusnya ia tempuh kini hanya berlangsung selama 5 menit.

Setelah memarkirkan mobilnya dengan benar, Aurora berlari menuju tangga kemudian menaikinya dengan tergesa-gesa ke lantai lima tempat dimana kamarnya berada.

Meskipun ada lift, tapi Aurora tidak ingin ambil resiko jika orang-orang yang akan bersamanya didalam lift nanti kembali mengoceh tentang betapa bau dirinya.

Saat berhasil masuk kekamarnya, Aurora pun bergegas kekamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Notifikasi dari ponsel Aurora menyambutnya setelah ia telah bersih serta wangi saat keluar dari kamar mandi dan sudah mengganti pakaiannya yang nyaman, gadis itu langsung mengecek ponsel nya yang terletak diatas meja disamping ranjangnya.

Azkal😒🐓

* Ra! Gue dibawah
* Cepetan turun!!

Aurora membelalakan mata nya, bagaimana bisa Azkal tau apartment nya? Seketika ia kesal membayangkan siapa yang berani memberi Azkal alamat apartemennya itu.

* Ra!
* Gc, Raaaa

Sabar kek *
Otw *

Aurora menggantung handuknya terlebih dahulu sebelum turun untuk menemui Azkal di lantai dasar.

"Woi!" kejut Aurora.

Azkal membelalakkan matanya dan dengan dramatis sedikit mengusap-usap matanya. Cowok itu kini takjub melihat Aurora, benar yang dikatakan kak Arka, Aurora sangat cantik jika tidak diluar dirumah.

Aurora berdecak malas, "Ngapain sih lo? Drama banget."

Azkal masih diam tak berkutik sejak beberapa detik yang lalu. Rambut panjang dan sedikit bergelombang di bagian bawah dengan warna rambutnya yang pirang serta kacamata yang tidak ada dimatanya, Aurora terlihat seperti bukan dirinya saat berada di sekolah.

Namun tak lama Aurora tersadar bahwa dia lupa dengan penyamaran yang tengah ia jalani, Aurora segera menguncir rambutnya menjadi dua bagian, kemudian memakai kacamata yang tadinya ia gantung di kerah kaosnya.

Aurora menjentikkan jarinya didepan wajah Azkal dan laki-laki itu mulai tersadar. "Sumpah! Lo cantik banget tadi!" puji Azkal jujur.

Langit Dan Bumi [ END ] ✓ | REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang