Aurora berjalan disepanjang koridor dengan memeluk Ashlyn dari belakang, entah kenapa hari ini dia merasa tidak ingin sekolah. Ia berfikir ini semua berawal dari dirinya yang tidur diluar malam itu.
"Makanya Ra, udah gue bilang masih aja kek batu." Nasehat Ashlyn.
"Mmm.. mmm." Aurora bergumam tak jelas dan tidak berniat menjawab.
Tentu mereka menjadi tontonan sesaat bagi para siswa/i disepanjang koridor.
"Udah lepas, gue pegel." Suruh Ashlyn.
Aurora duduk dikursinya dan langsung meletakkan kepala diatas meja, benar-benar tidak niat sekolah!
Seketika otak cerdas Ashlyn memiliki ide cemerlang untuk situasi ini.
Brakkk... (Ashlyn memukul keras meja Aurora)
"Azkalll!! Gue baru tidur!" Jerit Aurora terbangun tanpa membuka matanya.
"Hahahahahahaha!!" Suara tawa menggelegar dari Ashlyn membuat Aurora membuka matanya dan ia tidak melihat Azkal ada disana, yang ada hanya Ashlyn yang tertawa lepas setelah berhasil mengerjai sahabatnya.
"Hahahaha!! Azkal? Hahahaha!!" Ashlyn tidak bisa berhenti tertawa, sahabatnya itu terlalu polos untuk mengerti.
"Lyn? Lo ngerjain gue?" tanya Aurora mulai menatap Ashlyn.
Yang ditanya tetap tertawa sembari memegang perutnya yang mulai sakit karena rasa bahagianya ini tak bisa cepat berakhir.
"Ashlyn!! Gak lucu ihh!!" Rengek Aurora memukuli tubuh Ashlyn dengan tas miliknya.
"Haha.. iya Ra ampun." Ashlyn merasa jengah sembari mencoba berhenti tertawa.
Aurora melipat tangannya dan ia menunjukkan perasaan kesal itu dengan wajahnya.
"Ra, awas Ra genteng nya mau roboh!" Jerit Ashlyn histeris.
Tanpa merespon, Aurora langsung berlari keluar karena ia takut tertimpa atap dan Ashlyn? Astaga dia kembali tertawa terbahak bahak tanpa henti. Sahabat macam apa dia ini?
Lama-lama Aurora akan membuka toko seperti ini :
Dijual cepat tanpa perantara!
Sahabat nggak ada akhlak
2 seringgit
Yang beli tolong dimasukkin pesantren!°°°°°
"Tunggu Shei." Sandy mencekal tangan Sheila mencegah gadis itu pergi.
Sheila menghempaskan tangan Sandy dengan kasar dan terus berjalan namun Sandy kembali mencekal tangan Sheila lebih kuat dari sebelumnya.
"Sakit," gerutu Sheila melepas kembali tangan Sandy.
Sandy mengangkat kedua tangannya acuh.
"Mau apa lo!" tanya Sheila dengan sinis.
"Gue cuma mau bilang, kalau lo gak suka sesuatu jangan pernah menghina apalagi menjatuhkan harga diri orang."
Mungkin itu menjadi kata bijak pertama yang keluar dari mulutnya.
Sheila membelalakkan matanya tak percaya setelah kepergian Sandy dan kalimat ajaibnya tadi.
"Gak jelas, paling bentar lagi juga balik gila," gumam Sheila lalu beranjak menuju ke kelas.
°°°°°
Keiko sedang duduk ditaman belakang sekolah tempat dimana basecamp paling indah di sekolah. Ia mengambil ponsel dan membuka aplikasi line untuk mengusir rasa bosan.R Mine 💟
P *

KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Dan Bumi [ END ] ✓ | REVISI
Teen Fiction"Makasih ya, Kal. Setidaknya darah lo mengalir dalam tubuh gue." "Bay the way, gue juga suka sama lo. Denger gak?" ucap Aurora sembari menaburkan bunga mawar diatas tanah. °°°°° [ Disarankan untuk tidak dibaca terlebih dahulu saat masih dalam proses...