Chapter 6

5.2K 306 249
                                    

Selamat datang di chapter 6

Tinggalkan jejak dengan vote dan komen

Tandai jika ada typo (biasanya suka gentayangan)

Thanks

Happy reading everyone

Hope you like it

❤❤❤

________________________________________

A guy and a girl can be just friends. But at one point or another, they will fall for each other. Maybe temporarily, maybe at the wrong time, maybe too late, or maybe forever

(500) Days of Summer)••

________________________________________

________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta, 10 September
18.55. p.m

Langit menghitam, bintang - bintang mulai bermunculan, angin yang sejuk menerpa, dan suara alunan musik mengalun lembut. Aku menatap sekeliling rooftop La Vue at the Hermitage yang mulai ramai pengunjung mengisi meja - meja di berbagai sudut, mencari tulisan Mr. Baldwin Melody di sekitarnya. Meskipun belum weekend tapi tempat ini selalu saja ramai. Apa lagi disuguhkan dengan pemandangan lampu - lampu dan hiruk pikuk daerah Menteng kota Jakarta yang indah. Beruntungnya keluargaku sudah melakukan reserved beberapa hari yang lalu.

Aku mulai duduk di salah satu sofa rotan bantal biru dekat pagar pembatas setelah menemukan nama daddyku tertera di sana. Aku sengaja memilih tempat ini agar lebih santai, tidak seformal dinner - dinner rutin kami sebelumnya.

Kulihat daddy duduk bersandar di kursi, sedangkan kak Brian duduk bersebelahan dengan pacarnya. Ia melambaikan tangan ke pramusaji agar kemari, berusaha cool di depan kak Bella.

Oh ya dinner kami kali ini sedikit berbeda karena kak Brian mengajak kak Bella. Mereka itu sudah pacaran hampir dua tahun ini, dan masih seperti saling kasmaran. Aku sudah akrab dengannya. Kadang mereka mengajakku ketika sedang kencan, kadang aku girls day out sendiri dengan kak Bella, kadang juga bertiga dengan Karina.

Kak Bella orangnya sangat cantik, ramah, periang, dan yang paling terpenting adalah sabar menghadapi kakakku yang julid itu. Secara keseluruhan, aku sangat senang malam ini ada kak Bella. Duo jahilun itu tidak akan julid karena harus jaga image. Jadi aku bisa menghirup oksigen sebanyak - banyaknya malam ini.

“Silahakan ini menunya,” kata pramusaji wanita yang masih muda, menyuguhkan buku menu kepada kami.

Tajima Wagyu Beef Tanderloin medium rare as always sama summer peach tea, kataku santai tanpa melihat menu karena sudah hafal menu - menu yang ada di sini.

Bad Boy in the MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang