SUDAH DITERBITKAN OLEH ONE PEACH MEDIA
[Je Me SERIES 1] [SEBAGIAN CHAPTER BELUM DIREVISI]
WARNING 18+ YOUNG ADULT ROMANCE
TERDAPAT KATA-KATA KASAR, ADEGAN KEKERASAN DAN LAIN-LAIN
Berlian Melody, remaja umur enam belas tahun yang baru masuk SMA-tidak...
I wish I could explain your eyes, and how your voice gives me a butterflies , how your smile makes my heart skip a beat and everytimeI'm with you, I feelso complete
••The Love Bits••
________________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jakarta, 29 Desember At the Mask Party 21.35 p.m.
Dari sinilah semuanya akan di mulai.
Aku membulatkan tekatku untuk menyatakan perasaan pada kak Jordan ketika keluar dari toilet untuk mencari sosoknya di antara lautan manusia dalam pesta topeng ini.
Celingukan ke sana ke mari, pandanganku menyapu ke seluruh penjuru tempat ini. Ketika pandanganku menyusuri bar, barulah aku melihat kak Jordan. Ia sedang duduk di kursi bar tinggi sendirian. Punggung gagahnya sudah pasti dapat kukenali.
Secara perlahan aku mendekatinya yang masih duduk memunggungiku. Menggerakkan kaki selangkah sangatlah susah, seperti menyeret beban seberat satu ton. Setelah berhasil, dengan berdebar aku mulai menyapanya.
“Gue mau ngomong sama kakak,” kataku sedikit bergetar, suaraku juga sedikit keras karena alunan musik sedikit mendominasi. Ia baru akan berbalik tapi aku dengan cepat menghentikannya.
“Stop, jangan liat sini, kakak cukup dengerin aja sampe gue kelar ngomong!” seruku. Lalu ia diam, menungguku berbicara.
“Se-sebenernya, g-gue uda lama suka sama kakak, ma-mau nggak kakak pacaran sama gue?” ucapku terbata - bata karena saking gugupnya.
“Oke,” katanya.
Tunggu, ada yang aneh, ini bukan suara kak Jordan. Suara kak Jordan tidak seberat ini. Sedangkan suara laki - laki yang di depanku mirip seperti penyanyi George Ezra. Lalu perlahan ia menoleh ke kiri dan menyeriangai. Lampu temaran membentuk siluet hidungnya yang mancung sempurna. Di tangan kanannya juga memegang seputung rokok yang asapnya masih mengepul. Padahal jelas kak Jordan tidak merokok!