Chapter 16

4.8K 282 264
                                    

Selamat datang di chapter 16

Buat dirimu senyaman mungkin saat membacanya

Tinggalkan jejak dengan vote dan komen

Tandai jika ada typo (maklum jarinya jempol semua)

Happy reading everyone

Mohon di baca pelan - pelan yq, biar pebih paham

Hope you kike it

❤❤❤

_____________________________________________

Tell me all of you correctly, then let me choose, I will leave or stay with you

Olivia
_____________________________________________

•Olivia•_____________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta, 8 Januari
15.07 p.m.

Rasanya hari ini sangat panjang. Banyak kejadian dan moment penting yang kami lalui. Termasuk setelah adu mulut dan sedikit baku hantam dengan kak Brian, akhirnya Jayden berhasil mengajakku pergi ke gedung tua pinggiran kota alias basecamp—tempat orang - orang balapan yang kemarin baru saja kukunjungi. Katanya, ia memang sering kesana. Karena Jayden menganggap gedung itu sebagai rumah kedua baginya. Maka Jayden seperti ingin menunjukkan dunianya padaku. Dan aku? Tentu saja merasa sangat senang, karena pada akhirnya laki - laki yang kusukai itu sedikit demi sedikit mulai terbuka padaku. Terlebih untuk soal yang satu ini. Hal yang menurutku sangat pribadi bagi Jayden.

“Tau Rosaline Putri kerajaan Alperazo?” tanya Jayden ketika dalam perjalanan menuju basecamp. Suara beratnya terdengar di antara lagu - lagu metal—entah apa judulnya.

Memikirkan sejenak perkataan Jayden, rasanya aku pernah mendengar kisah kerajaan Alperazo walau sepintas. Untuk itu aku menjawabnya dengan jujur. “Iya tau. Emang kenapa ama putri Rosaline?”

Seakan tidak cukup puas dengan jawaban yang kuberikan, Jayden  memberi pertanyaan lebih detail untuk memastikan pengetahuanku tentang kerajaan tersebut. “Tau sejarahnya?”

Aku mengubah posisi menghadap Jayden dengan kernyitan alis yang membingkai wajah. Sangat jelas terlihat tidak begitu memahami sejarah kerajaan Alperazo. Dan gantian diriku yang bertanya lebih detail. “Sejarah yang mana?” Mungkin saja itu termasuk pengetahuan sepintasku.

Fokus melihat jalan, sesekali Jayden melirikku untuk menjawab, “sama Pangeran Raizel.”

“Nggak tau,” jawabku jujur. Tapi respon yang Jayden berikan malah sebuah decakan. Tidak hanya itu, ia juga menowel kepalaku menggunakan tulunjuk tangan kirinya, sementara tangan kanannya masih fokus menyetir.

Bad Boy in the MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang