Chapter 5

5.4K 322 289
                                        

Selamat datang di chapter 5

Buat diri kalian senyaman mungkin saat membacanya

Tinggalkan jejak dengan vote dan komen

Tandai jika ada typo

Thanks

Happy reading everone

Hope you like it

❤❤❤

________________________________________

Don't find love, let love find you, that's why it's calling falling in love, because you don't force yourself to fall, you just fall
Anonim

________________________________________

________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta, 19 Agustus
13.45 p.m

Hari ini aku di antar kak Brian ke sekolah. Demi neptunus! Aku sudah menolak karena takut di jahili. Berbagai cara sudah kulakukan untuk menolak ajakannya termasuk bersembunyi di balik pot besar pelataran rumah untuk mengendap ke garasi dan masuk mini cooper kuningku. Tapi dengan mudahnya Kak Brian menemukanku, menenteng tasku mirip gerakan memungut kucing liar sambil ceramah pagi. "Gini lho dek, bisa aja kan lo pulang sama gebetan? Modus minta anterin kek."

Dan aku akhirnya mengiyakan kakak super jahil di dunia yang tetap saja menurunkanku sepuluh meter dari gerbang sekolah. Sesuai dengan dugaanku.

Awalnya kupikir benar apa yang di katakan kak Brian. Tapi apa yang terjadi? Ketika aku modus bertanya kegiatan apa yang kak Jordan lakukan hari ini sepulah sekolah, kakak kelas kece itu menjawab latihan basket hingga sore. Sedangkan daddy? Mana mungkin mengijinkan anak perempuan kesayangannya pulang sore?

Aku ingin pulang bersama sahabatku, tapi Karina sudah pulang bersama kak Riko, btw sejak sepulangnya dari cafe, mereka jadi pdkt. Jadi aku terpaksa menunggu kak Brian. Katanya ia mau menjemputku mumpung jadwal kuliahnya sedang kosong.

Syukur deh sadar diri. Batinku saat sedang menunggunya tepat di depan gerbang. Bukan sepuluh meter dari jarak tempat kuberidiri seperti sekarang-tempat kesayangan kak Brian menurunkanku saat mengantar ke sekolah.

Kepalaku sesekali celingukan mengamati sekolah yang sudah sepi, hanya tinggal aku sendirian dan seorang security yang ada di post yang tempatnya membelakangiku. Namun tiba - tiba ada seseorang yang menarik lenganku dengan kasar, membuatku tersentak dan spontan menatapanya dengan geram sambil meringis karena sakit. Tanganku juga mengusap lengan yang di tarik tadi sekilas.

Bad Boy in the MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang