Chapter 31

4.2K 285 281
                                    

It's your birthday
Let's do something stupid together
Happy Birthday•

______________________________________

Jakarta, 18 Januari
15.00 p.m

"Shut the fucking up!!!" Teriak kak Jameka di tengah kericuhan kami, seketika semua terdiam fokus padanya. "Plan B!!! Plan B!!!" Teriaknya lagi.

Semua teman - teman segera menjalankan plan B. Aku seperti orang tolol, plan B apa? Tidak ada yang menceritakannya padaku.

Karina dengan sigap mengeluarkan tali dan plester dalam tasnya. Tito dan Lih beralih ke Jayden, mengikatnya dengan tali tersebut. Sontak saja ia berontak.

"Heh brengsek!! Pengen gue tebas kepala lo!! Lepasin gue." Teriaknya tidak bisa bergerak. Sedangkan kakak yang tadi emosi langsung tertawa dan mendekati Jayden, ia berkata,  "hahaha rasain lo."

"Ampun bos ini perintah yang mulia ratu Jameka," ucap Tito sambil melirik kak Jameka yang sedang berkacak pinggang sambil tertawa. Wajahnya seperti bahagia melihat adiknya di siksa.

"Heh breng hhhmmmpp hmp." Jayden tidak lagi bisa bicara karena kak Brian sudah memplester mulutnya. Aku hanya melongo di temani kak Bella yang cekikan dan Karina yang mengabadikan moment ini dengan handy cam.

"Plan B apaan sih?" Tanyaku pada kak Bella mau pun Karina, tapi mereka hanya mengatakan, "ada deh." Semakin membuatku penasaran.

Ketika tangan dan kaki Jayden sudah terikat dilengkapi dengan mulutnya yang terplester, Tito, Lih, dan kak Brian menggotong dan membawanya ke basement. Ini sudah persis seperti adegan penculikan. Bedanya kalau biasanya penculik akan memasukkan hasil culikannya dalam mobil jeep, Jayden di masukkan ke dalam mobil mini cooper kuningku.

"Dek buka pintu mobil lo." Perintah kak Brian menunjuk pintu samping kemudi dengan dagunya, aku hanya menurut, memencet kunci mobil dan membukakan pintu itu.

Lalu mereka meletakkan Jayden duduk di sana. Seketika semuanya tertawa terbahak - bahak. Aku mengerti sekarang kenapa Jayden sangat anti pati naik mobilku. Kau tahu kenapa? Karena tinggi Jayden 188 cm, wajahnya seram dan kejam dengan dandanan berandalan. Bisa kau bayangkan ia naik mobil mini cooper kuningku yang kontras sekali dengan kepribadian dan fisiknya? Kakinya saja sampai membentur dashboard, walau pun kursinya sudah kumundurkan maksimal.

"Hahahahhaa gue seneng bisa ngerjain lo Jay." Kata kak Brian bahagia. Di sini tidak hanya kak Jameka yang bahagia, ia juga. Aku ingin ketawa tapi kasihan, kugigit bibir bawahku untuk menahannya.

Setelah semua masuk mobil mereka membawanya ke suatu tempat. Aku duduk di kursi belakang, karena kak Brian yang menyetir mobilku. Kak Bella dan Karina ikut mobil kak Jameka. Sedangkan Tito dan Lih naik mobil hummer Jayden berada paling depan.

Jayden yang semula berontak kini sudah diam, lelah dan pasrah mau di bawa kemana. Kakakku yang melihatnya masih tertawa karena Jayden tersiksa.

Beberapa menit kemudian kami sampai di arena tembak paintball. Kak Brian menyuruhku bergabung dengan kak Jameka, kak Bella dan Karina untuk ganti baju mirip tentara siap tempur. Saat ganti baju para perempuan menceritakan plan B padaku.

"Lo jangan kasian ama adek gue ya?!" Pinta kak Jameka setelah menceritakannya.

"Iya nih kamu jangan nangis lho Jay digituin." Tambah kak Bella.

Bad Boy in the MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang