Chapter 34

4.1K 250 325
                                    

Hai teman temin

Apa kabar?

Ini salah satu albun favorite saya dan Jayden

Pasti uda banyak yang pernah dengerin lagu ini niihhh

Aliran musik heavy metal

Dear God by Avenged Sevenfold

Happy reading everyone

Hope you like it

❤❤❤

______________________________________

I don't know what to talk about
but I wanna talk to you
Curiano
______________________________________

Jakarta, 25 Januari
08.00 p.m

Mom...

Mel sakit...

Mel kangen...

Panas mom...

Aku rindu mommy, aku mau mommy. Aku ingin memeluknya, berkeluh kesah padanya, mendapat ciuman selamat tidurnya. Aku bahkan rindu bubur buatannya ketika aku sakit seperti ini. Aku rindu.

Aku memanggilnya terus - menerus tapi guncangan keras pada tubuh panas, penuh keringatku mengganggu. Tidak hanya itu, sebuah suara juga terdengar. Bukan suara mommy, tapi aku suka suara itu.

"Wake up baby."

Mom...

Aku masih berusaha memanggilnya lagi, berharap ia datang dalam mimpiku kali ini. Tapi suara berat itu terus mengusikku.

"Baby, wake up." Sekali lagi suara itu bergema. Begitu juga dengan guncangan di tubuhku yang terasa semakin cepat dan bertubi - tubi. Aku perlahan membuka mata dan Jaydenlah yang pertama kali kulihat.

Ia duduk di tepi ranjang tempat aku berbaring. Raut wajah datarnya tampak panik, mengusap itu kasar. Rambut kusut, penuh keringat dan berantakan serta kemeja hitam yang ia kenakan membuatku heran.

Apa aku mimpi? Tapi yang kumimpikan adalah mommy, bukan laki - laki ini. Dan lagi, bukankah Jayden masih di Cambridge? Ia bilang akan ada di sana selama hampir dua minggu untuk mengurus beasiswa, sedangkan ini bahkan belum ada seminggu, kenapa malah di sini? Aku baru tahu orang sakit flue bisa delusi seperti ini.

"Kamu ngigo." Tukasnya.

"Hm? Ngigo?"

Ia berkali - kali mengambil napas dalam - dalam. "Your mom." Bisiknya.

Jayden menyentuh keningku dengan punggung tangan, saat itulah aku aku tahu ini bukan mimpi atau delusi.

"Uda turun, tadi sempet tinggi." Tambahnya. Yang ia maksud adalah demamku.

Saat tersadar sepenuhnya aku mengendarkan pandangan ke seluruh ruangan. Rasanya aku pernah ke ruangan ini. Ruangan bertema scandinavian dominasi warna hitam dan abu - abu tua. Yang membuatku suka di ruangan ini adalah aromanya. Mint.

Bad Boy in the MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang