[13] Punishment

9.8K 702 138
                                    

Yuju melangkah dengan gusar saat menuju gerbang sekolahnya, perasaannya benar benar kacau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuju melangkah dengan gusar saat menuju gerbang sekolahnya, perasaannya benar benar kacau.

Ia menatap sekeliling dan ia bisa menangkap motor sport merah Jungkook, di tempat biasa lelaki itu menunggunya.

Yuju melangkah dengan tangan yang terus meremas rok sekolahnya, ia menghampiri Jungkook.

"Naik."

Lelaki itu berucap dengan dingin membuat hati Yuju tambah gusar, ia menuruti perintah lelaki itu menaiki motor sport merahnya. Yuju belum siap namun lelaki itu sudah melajukan motornya dengan kecepatan yang paling tinggi bagi Yuju, saat membonceng dirinya lelaki ini benar-benar tak pernah melajukan motornya dengan seperti ini, terlalu cepat hingga membuat Yuju memeluk erat pinggang Jungkook.

Saat motor itu berhenti, Yuju melepaskan pelukannya, ia kemudian membuka matanya dan sontak membelakak. Mereka berhenti di depan rumah Jungkook, mengapa?

"Ayo."

Saat Jungkook menarik pergelangan tangan Yuju memasuki rumahnya. Tiba tiba perasaan Yuju menjadi tak enak, apalagi kala Jungkook membawanya ke kamar lelaki itu, lalu mengunci pintunya. Yuju takut.

"Ju-Jungkook, kamu ngapain bawa aku kesini lagi?" ucapnya lirih

Yuju menatap takut ke arah Jungkook, lelaki itu begitu mengerikan. Jungkook seperti mengeluarkan aura yang gelap dan mengintimidasi, dan itu membuat tubuhnya bergetar hebat. Keringat sudah mulai membanjiri tubuhnya.

"Aku mau kasih kamu hukuman."

Selesai mengucapkan itu, Jungkook mendorong Yuju hingga membuat perempuan itu jatuh terlentang di ranjang, dan langsung mengikat kedua tangan Yuju di masing-masing sisi ranjang dengan tali di meja samping ranjangnya.

"Jungkook, kamu mau apa? Lepasin!"

Yuju memberontak, namun itu malah membuat pergelangan tangannya memerah, ia menatap takut ke arah Jungkook, lelaki itu beranjak dari ranjang kemudian melangkah mendekati lemari milik lelaki itu.

Mata Yuju membelakak melihat apa yang Jungkook keluarkan, benda runcing itu, lelaki itu membawa belati kecil di tangannya dan melangkah mendekati Yuju.

"Ju-Jungkook—ka-kamu-Akh!"

Yuju memekik ketika ujung dari benda runcing itu menggores lengannya, ia meringis ngilu menahan perih.

Jungkook terus menggores kulit putih itu dengan belati kecilnya hingga mulai mengeluarkan darah, ia tersenyum kejam menatap ukiran yang ia buat di lengan atas Yuju.

"Kamu harus dihukum sayang."

Teriak teriakan Yuju bahkan tak di indahkan oleh lelaki itu, ia terus mengukir menggunakan belati kecil itu ke beberapa bagian tubuh Yuju. ia membuka kancing seragam milik Yuju, kemudian mengenyampingkan seragam itu.

"Jungkook, please berhenti—akh"

Yuju memekik keras ketika Jungkook kembali mengukir dikulitnya, namun kali ini atas payudara kanannya. mengukir sebuah nama lelaki itu disana.

Yuju menitikkan air matanya merasakan sakit nan perih ditubuhnya, area lengannya yang sudah mengeluarkan darah, perutnya dan sekarang di atas payudara kanan miliknya pun Jungkook ukir.

"Berhenti Jungkook, please."

"Tenang sayang, aku belum selesai mengukir namaku—nah cantik bukan?"

Jungkook gila. Ukiran itu mulai mengeluarkan darah begitu banyak, bahkan sampai meleleh ke area ketiaknya.

"Sakitt.."

Yuju terisak, perih dan sakit mendominasi tubuhnya sekarang ini, ia memejamkan matanya, membiarkan air matanya tumpah.

"Sekarang kamu tau, apa kesalahan kamu?"

Yuju membuka matanya, ia menatap tepat di manik mata milik Jungkook, persis seperti apa yang Jungkook lakukan.

Tidak, Yuju tidak pernah membenci Jungkook. Dia hanya merasa kecewa dengan hukuman lelaki itu. Namun dari awal Yuju sudah bersiap untuk menanggung resikonya saat dia memutuskan tetap bertahan di samping Jungkook.

"Maafin," isaknya kecil.

Jungkook menatap Yuju tajam, ia mengecup bibir pink milik perempuan itu kemudian melepaskan ikatan tali di masing-masing kedua pergelangan tangan Yuju.

Jungkook beranjak menuju lemarinya, membawa kotak obatnya, ia mulai mengobati luka luka yang ia ukir di tubuh perempuan itu, membuat Yuju terkadang meringis menahan perih.

Ia mangusap matanya yang terus mengeluarkan air mata.

"Jauhi cowok lain kalo kamu gak mau kayak gini lagi, ngerti sayang?"

Yuju mengangguk, terserah ia dibilang bucin, Yuju tak peduli, ia masih tetap mencintai Jungkook, bahkan sekalipun lelaki ini melukai fisiknya, she still love him.

Biarkan Jungkook melampiaskan kekesalannya padanya, biarkan dari pada orang lain yang menanggung akibat karena kesalahannya. Jangan, biar ia saja, Yuju rela. Ia mengerti Jungkook.

"Akh."

Yuju meringis ketika Jungkook mengobati luka di bagian dadanya itu, ia melirik melihat nama Jungkook terukir di sana dengan begitu rapi.

Jungkook selesai mengobati luka luka itu, ia membereskan kotak obatnya, lalu membaringkan Yuju di ranjangnya, ia melepas seragam sekolahnya membuatnya telanjang dada lalu ikut naik keranjang, membawa Yuju ke dalam pelukannya, menenangkan perempuan itu hingga membuatnya tertidur.

Jungkook menenangkan Yuju, ia mengelus puncak kepala perempuan itu. menyesal? entahlah ia tidak tau apa ia menyesal telah melukai perempuan itu atau tidak. Biarkan ia dikatakan gila atau psychopath, karena memang itu kenyataannya, ia gila karena perempuan ini, dan ia juga seorang psychopath.

Perasaan takut kehilangan yang memicunya melakukan hal tadi, gila memang, karena itulah cara bagi seorang Jeon Jungkook untuk menyadarkan Yuju, agar perempuan itu tau, bahwa dirinya yang berkuasa atas perempuan itu, bahwa perempuan itu miliknya, milik seorang jeon Jungkook.

Ia benci bagaimana tadi lelaki brengsek itu menggenggam tangan Yuju. ia benci ketika Yuju menatap mata Jaehyun, ia benci ketika mereka bedua duduk bersebelahan, dan ia benci melihat tatapan kagum dimata Jaehyun untuk Yujunya.

Jaehyun, musuh bebuyutannya.

Kembali dan tengah mengincar perempuannya, lelaki itu benar benar berniat bermain-main dengannya, dan dengan senang hati Jungkook menerimanya.

Lihat saja siapa yang akan menang dalam permainan ini, dia, seorang Jeon Jungkook yang pasti kan menjadi pemenangnya.

Jaehyun salah memilih lawan, sejak dulu lelaki itu terlalu terobsesi dengan apa yang ia miliki, ingin membuatnya hancur, tapi untuk kali ini Jungkook tau, bahwa Jaehyun sungguh terobsesi untuk memilik Yuju, bukan hanya karena Yuju miliknya tapi yang ia yakini bahwa lelaki itu memang ingin memilik Yuju sebagai milik Jaehyun, dan Jungkook tak akan membiarkannya.

Ia tak akan membiarkan apa yang sudah menjadi miliknya diregut oleh orang lain. Jika orang itu berani, orang itu sudah masuk kedalam kandang singa yang ia buat, orang itu sudah memberi nyawanya dengan suka rela.

 Jika orang itu berani, orang itu sudah masuk kedalam kandang singa yang ia buat, orang itu sudah memberi nyawanya dengan suka rela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Psychopath Boyfriend ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang