The Twenty Nineth Thread - "Today is Something Precious"

19.2K 3.2K 720
                                    

Kalian tahu apa artinya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian tahu apa artinya?

Ya, Alenna-ku adalah seorang nerd.

Tapi, lupakan semua stereotype yang pernah kamu dengar di Wattpad; tentang nerd yang memakai kacamata, nerd yang dibully, or whatsoever.

Ayo fokus kepada Alenna yang menjadi dirinya sendiri, bukan tentang nerd yang mendapat kesempatan untuk mengenal laki-laki paling pintar dan populer di sekolah.

Dan ayo fokus kepada Arlan yang dipandang sebagai si Sempurna oleh semua orang yang melihatnya. Kamu, aku, dan kita semua tahu bahwa Arlan bukanlah seseorang yang sempurna. Dia sedang berjuang.

Aku, Emak yang baru menyadari hal ini di chapter 29. Tapi, ini bukanlah sesuatu yang penting. Arlan dan Alenna lebih penting daripada sebutan itu.

.

.

Today is something to appreciate, because you've already overstepped yesterday's pain.

***

Sore itu, aku pulang lebih awal daripada Arlan Pratama. Mungkin kedengarannya lucu, saat kami ada dalam sekolah dan tingkatan yang sama. Namun hari itu memanglah kebetulan yang tidak disengaja. Pemantapan di kelas 9-2 diperpanjang dikarenakan satu alasan yang belum pasti.

Aku mengatakan bahwa itu adalah hal yang belum pasti karena, sudah ada isu yang terdengar mengenai alasan mengapa jam pemantapan diperpanjang. Katanya, soal latihan untuk persiapan pra-tryout bocor di grup kelas 9-2 dan guru-guru menganggap bahwa itu adalah sesuatu yang serius.

Sebenarnya aku yakin Arlan Pratama tidak terlibat. Bukan bermaksud membelanya, tetapi aku pernah melihatnya mengerjakan soal di rumah dan dia mengisi sebagian besar jawaban tanpa harus memastikan pelajaran di buku.

Karena sudah melibatkan grup kelas, kurasa dia harus ikut terlibat secara tidak langsung.

Jam pemantapan memang membuatku pulang lebih sore daripada sebelumnya, jadi keadaan di lobby apartemen memang sudah sepi, hanya aku yang naik sendirian. Biasanya Arlan Pratama juga ada di sini, tetapi hari ini berbeda. Kuharap dia pulang sebelum magrib.

Setiap naik lift, aku akan mengingat kejadian yang tidak mengenakan itu. Namun kucoba tepis jauh-jauh dan berusaha tidak membayangkannya lagi karena sekian bulan telah berlalu. Semuanya mendapat pelajaran untuk tidak memaksakan kapasitas berat lift yang melebihi muatan.

Yang membuatku merasa bahwa hari ini berbeda bukanlah hal hanya hal itu. Namun karena saat ini, aku berdiri berhadapan dengan seorang wanita berdiri di depan pintu lift, ketika pintu terbuka.

... Wanita yang kulihat bersama dengan Ayah Arlan Pratama saat insiden matanya yang kelilipan. Kali ini wanita itu datang seorang diri.

Aku hanya diam memperhatikan gerak-gerik dan mengobservasi wanita itu.

LFS 2 - Red String [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang