32 - Lost

59 3 0
                                    

  Alatas menangis di samping terbaringnya Sheina . Setiap ia sholat pasti selalu mendoakan kesembuhan Sheina . Ia selalu berharap Sheina bangun , dan sembuh dari semua penyakitnya

"Ya allah , Sadarkanlah Sheina ya Allah . Mudahkanlah penyembuhan penyakitnya , sembuhkan lah segala penyakitnya. Jangan biarkan dia menderita dengan penyakitnya . Angkatlah penyakitnya.. Aku sangat mencintainya ya Allah . Kalau bisa penyakitnya pindahkan ke Hamba saja . Kasian dia harus menanggung beban dengan penyakitnya ini ya allah. Hamba mohon kepadamu , Kabulkanlah permintaan hamba ini ya allah . Amin ya robbalamin..." Ucap Alatas berdoa untuk kesembuhan Sheina dengan tulus hingga mencucurkan air matanya .

   Tidak lama kemudian ,  jari-jari Sheina bergerak sedikit demi sedikit . Kedua matanya mulai berkedip . Sheina mendengarkan doa Alatas yang berulang-ulang untuk kesembuhannya .... Lalu , tanpa sadar Sheina menangis , dan membuka matanya pelan-pelan dan menyebut nama Alatas yang keluar dari ucapannya pelan dan sedikit terbata.

"Al..Alataas." ucap Sheina pelan.

     Alatas yang sedang berdoa mendengar suara sheina yang pelan itu . Ia langsung berhenti dan cepat-cepat melihat keadaam Sheina.

"Sheina kamu udah sadar.. Dokter!!!." ucap Alatas sambil teriak memanggil dokter.

"sebentar ya na.." ucap Alatas dengan sedih.

    Ayah dan ibu Sheina yang berada diluar ruangan langsung lari kedalam ruangan dan langsung menangis melihat keadaan Sheina yang sudah sadarkan diri.

    Tidak lama kemudian dokter datang dan memeriksa keadaan Sheina .

"Kalian sebaiknya tunggu diluar . Biarkan dokter memeriksanya." ucap suster.

     Alatas , dan orangtua nya Sheina menunggu diluar ruangan .

    Setelah itu , Alatas menelpon Carla , Jihan dan Fathan untuk segera datang ke rumah sakit karena Sheina telah siuman.

   Setengah jam kemudian Jihan , Carla dan Fathan telah tiba dirumah sakit... Sedangkan dokter masih belum juga keluar dari ruangan untuk memberitahu keadaan Sheina .

"gimana gimana keadaannya Sheina al??" ucap Carla cemas.

"Dokter lagi meriksa Sheina." jawab Alatas.

"Mudah-mudahan Sheina berhasil melewati masa kritisnya." ucap Jihan.

"Amin..." jawab cCrla , Alatas dan Fathan dengan serentak . Tidak lama kemudian dokter keluar dari ruangan Sheina.

"Gimana keadaan anak kami dok?" ucap ibu Sheina.

"Ini keajaiban . Anak Bapak dan ibu sudah melewati masa kritisnya . Sel sel kanker dalam tubuhnya tiba-tiba menghilang ." ucap Dokter.

"Alhamdulillah ya allah .." ucap ibu dan ayah Sheina.

    Carla , Jihan dan Fathan loncat-loncat gembira.

    Sedangkan Alatas duduk dan menangis karena doanya dengan cepat dikabulkan oleh Allah .

"Terima kasih ya Allah , engkau telah mengabulkan doa hamba dengan begitu cepat." ucap Alatas sambil menangis.

"Tapi Sheina ingin sekali bertemu dengan Alatas." ucap Dokter.

"Nak Alatas... Sini sebentar." ucap ibu Sheina.

"Iya buk." jawab Alatas.

"Sheina ingin ketemu kamu . Kamu saja yang berbicara dengannya ya. ." ucap ibu Sheina.

"Iya buk . Saya akan berbicara dengannya." jawab Alatas.

Alatas langsung masuk ke dalam ruangan dan bertemu dengan Sheina.

"Hai ." ucap Alatas tersenyum.

"Hai ...Sini duduk." jawab Sheina mempersilahkannya untuk duduk.

"Gimana keadaan kamu sekarang ?" ucap Alatas .

"Alhamdulillah udah agak baikan kok .. By the way , makasih ya buat semuanya." jawab Sheina.


"Makasih buat apa?"

Love Maze - Since a hope [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang