1:58

8 2 0
                                    

Berat untuk melangkah.

Takut,

Takut,

dan takut;

alasan terbesar.

Aku tak pernah bilang kalau aku adalah jagoan di bidang 'perpisahan'.

Kebalikannya, aku pengecut.

//
Tiap malam,
kemungkinan terburuk terlintas dalam pikiran.

"Aku tak ingin berpisah dengan kalian..."

Hidup harus tetap berjalan;

dan jauh di lubuk hati, aku tak bisa terima.

/
Ya, ya.

Aku tau kalau waktu dapat menyembuhkan,

...tapi hati ini juga tidak bisa lupa akan sakitnya;

aku sangat yakin.

1 bulan,

2 bulan,

3 bulan kedepan,

Akankah kita tetap menikmati waktu indah ini?

Tertawa bersama,
Kecewa bersama,
Berjuang...bersama...?

Akankah semesta mulai perlahan-lahan memisahkan kita?

//
Aku yang harus tetap berlari mengejar mimpi,

Ingin sekali-kali egois meminta kalian tetap disini menemani.

Aku yang harus tetap berjuang menafkahi,

Ingin sekali-kali egois meminta kalian bersorak menyemangati tanpa henti.

Aku harap,

Ada saatnya semesta membantu menyampaikan;

Lewat kerlap kerlip bintang,

Hembusan angin,

Gemerisik daun,

Lewat apapun itu,

Terserahlah.

Aku harap,

Pesan itu sampai pada kalian;

aku sayang kalian,

dan rindu.

/
Terbanglah.

Terbang sejauh yang kalian bisa.

Nikmati hasil kerja keras kalian.

Ingat bahwa kalian layak dan cukup.

Aku akan senantiasa berdoa;

agar kalian tak pernah lupa siapa kalian,

agar pada akhirnya,
...kalian tak pernah lupa mengejar mimpi,

agar kalian dapat kuat, menghargai perjalanan kalian.

Ah, maaf agar tak kepanjangan-

doa lainnya akan menjadi rahasia antara aku dan Dia.

///
Ini rintihan hatiku malam ini.

Tentang aku yang tak ingin berpisah,
Tentang aku yang nyaman dalam zona aman,
Tentang aku yang senang bisa diberi kesempatan bertemu kalian.

Perpisahannya mungkin belum sekarang;
...tapi aku akan mulai bersiap-siap.

-A

-A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sleepless NightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang