Berat untuk melangkah.
Takut,
Takut,
dan takut;
alasan terbesar.
Aku tak pernah bilang kalau aku adalah jagoan di bidang 'perpisahan'.
Kebalikannya, aku pengecut.
//
Tiap malam,
kemungkinan terburuk terlintas dalam pikiran."Aku tak ingin berpisah dengan kalian..."
Hidup harus tetap berjalan;
dan jauh di lubuk hati, aku tak bisa terima.
/
Ya, ya.Aku tau kalau waktu dapat menyembuhkan,
...tapi hati ini juga tidak bisa lupa akan sakitnya;
aku sangat yakin.
1 bulan,
2 bulan,
3 bulan kedepan,
Akankah kita tetap menikmati waktu indah ini?
Tertawa bersama,
Kecewa bersama,
Berjuang...bersama...?Akankah semesta mulai perlahan-lahan memisahkan kita?
//
Aku yang harus tetap berlari mengejar mimpi,Ingin sekali-kali egois meminta kalian tetap disini menemani.
Aku yang harus tetap berjuang menafkahi,
Ingin sekali-kali egois meminta kalian bersorak menyemangati tanpa henti.
Aku harap,
Ada saatnya semesta membantu menyampaikan;
Lewat kerlap kerlip bintang,
Hembusan angin,
Gemerisik daun,
Lewat apapun itu,
Terserahlah.
Aku harap,
Pesan itu sampai pada kalian;
aku sayang kalian,
dan rindu.
/
Terbanglah.Terbang sejauh yang kalian bisa.
Nikmati hasil kerja keras kalian.
Ingat bahwa kalian layak dan cukup.
Aku akan senantiasa berdoa;
agar kalian tak pernah lupa siapa kalian,
agar pada akhirnya,
...kalian tak pernah lupa mengejar mimpi,agar kalian dapat kuat, menghargai perjalanan kalian.
Ah, maaf agar tak kepanjangan-
doa lainnya akan menjadi rahasia antara aku dan Dia.
///
Ini rintihan hatiku malam ini.Tentang aku yang tak ingin berpisah,
Tentang aku yang nyaman dalam zona aman,
Tentang aku yang senang bisa diberi kesempatan bertemu kalian.Perpisahannya mungkin belum sekarang;
...tapi aku akan mulai bersiap-siap.-A