00:37

6 1 0
                                    

Tutup mulut mu!

--- jangan ucapkan kata.

Tolong ulurkan tangan, bantu ku berdiri, jangan mengomeli.

Mungkin kita lupa,

Tapi biarkan ku ingatkan sekali lagi bahwa;

Terkadang, uluran tangan lebih berarti daripada ucapan menghakimi.

Dan tepukan hangat di pundak lebih berarti daripada tatapan mengintimidasi.

Boleh evaluasi, asal jangan sampai lepas diri.

Karena saat ini ku hanya perlu dimaklumi,
tak ingin lagi tersakiti.

Lelah mengisi banyak hati,

...sampai lupa punya sendiri.

Lelah 'tuk jalani,

rehat sejenak kini.

Temani sampai fajar nanti,
ada banyak yang ingin ku rintih.

/
Apakah sulit 'tuk sejenak dengar?

Aku lelah dengan hingar bingar.

Akankah ada terang?

Karena aku terjebak,

--- dalam pikiranku sendiri.

Tarik aku keluar!

bantu aku 'tuk cari jawaban
...dari misteri yang hingga kini tak ada jawabnya.

Tentang perjalanan tanpa akhir,
yang belum terlihat maksudnya.

Tentang orang-orang yang silih berganti,
tak ingin tinggal lagi.

Tentang perasaan yang rumit,
sukar dimengerti.

Tentang sang pecinta aksara,
dan sang pencari masalah.

Tentang semua,
hal-hal yang diberi Sang Pencipta.

//
Saat hati bersedih, siapkah kau dengar rintih?

-A

-A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sleepless NightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang