02:23

13 2 0
                                    

Kepada sang pelipur lara,

teman-teman seperjuangan,

yang berjalan disampingku,

...terima kasih.

/
Waktu terus bergerak,

kita semua berjalan maju menuju skenario hidup yang diatur semesta,

yang terbaik,
...semoga.

Pertemuan tanpa sangka,
yang berujung canda tawa,
juga hati terbuka.

Aku harap akan selalu seperti ini.

//
Tumbuh dewasa bersama,
angan yang selalu kusimpan dalam calengan memori.

...tak ingin kupecahkan.

Mereka bilang manusia berubah,

Ya, aku juga.

Tapi apakah tak bisa kita berubah bersama?

Kenapa harus merasa berbeda, lalu berpisah?

Jalan terbuka,

Berjalanlah disampingku.

Ku tak akan keberatan 'tuk ulurkan tangan dan sama kan langkah.

/
Kepada sang pendengar setia,

teman terbaik,

uluran tangan terhangat,

sebelum kesempatan pergi,

ijinkan ku 'tuk ucap sayang.

Kepada kamu teman yang takkan terlupa,

Bila kiranya semesta memberi jeda 'tuk berpisah,

ku harap langkah kan bertemu lagi.

Walau berbeda darah,

satu mimpi,

'tuk rasa bahagia.

//
Jangan biarkan ku sendiri,

karena terlalu banyak keraguan pada diri,

"Apakah bisa terlewati?"

Cukup tepuk pundak ku,

Kuatkan,

Yakinkan,

Dan jangan lari.

Karena ku pun begitu.

/ / /
Kepada tumpuan 'tuk melangkah,

Ketika nanti ada badai,
Biru langit tak sama lagi,
Kerlip bintang tak terlihat,

Ku harap kita tetap ada disana,
saling berjuang bersama.

-A

-A

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sleepless NightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang