Disclaimer : Anime Naruto dan Chara lainnya milik Pak Masashi Kishimoto, ide cerita ini punya saya.
Rate : T ( M untuk kata katanya)
Warning : Au, Genderswitch, Typo(s), gaje, abal abalan,absurd . Bisa bikin emosi sama Authornya. Tapi tidak ada tanggungan dari Authornya.
Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata, tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.
Enjoy....
Tiba tiba Naruto jadi canggung saat bertemu dengan Toneri. Tapi karena muka Naruto itu berlapis-lapis, jadi ya akting dikit.
" bagaimana kabarmu, " tanya Naruto basa basi selaku kawan lama yang tidak pernah bertemu.
" hancur setelah kau pergi, "
Kampret.
Bukan itu jawaban yang Naruto inginkan. Ya gimana ya. Pokoknya Toneri harus tau juga dong duren yo duren, roti yo roti. Biyen yo biyen, saiki yo saiki.
Jadi masa lalu itu tidak usah dibawa bawa di jaman now gitu lho. Kan Naruto jadi galo.
Naruto tersenyum canggung " kau mau beli apa, aku mau ke bagian mie instan" kata Naruto memutus lingkaran masa lalu yang mengambang seperti kotoran.
" kau menghindariku Naruto, " kata Toneri.
Naruto memasang wajah memelas " kumohon Toneri, jangan seperti ini." pinta Naruto. Sebenarnya Naruto tidak mau kalau akan berakhir seperti ini. Ini diluar kuasanya,
Toneri tersenyum " temui aku di kafe seberang besok malam, " kata Toneri.
Naruto menggigit bibir" aku tidak berjanji "
Sungguh ia benar-benar ingin langsung minggat dari sevel kalo saja ada celah sedikit saja. Tapi sepertinya takdir ingin menguji Naruto sebentar.
" ya, kau akan menemuiku. " kata Toneri yakin.
Dan akhirnya Naruto tidak bisa membalas. Dia tidak membantah ataupun mengiyakan. Yang dilakukan hanya diam dengan mata berkeliaran resah tak tertahankan.
Toneri melihat keranjang belanjaan Naruto. Matanya menyipit lalu memandang Naruto tidak percaya.
Naruto yang dipandang sedemikian rupa, ia mengangkat alis meminta penjelasan. Agak bingung juga dengan perubahan mimik muka Toneri dari ekspresi seperti menemukan anak kucing lucu menjadi ekspresi nge gep istrinya yang ternyata pria.
" kau sudah menikah? " tanyanya " Tanpa mengundangku? " lanjut Toneri memandang tajam Naruto.
Naruto melongo, lalu berkedip beberapa kali. Sepertinya senar penghubung di otaknya putus sesaat sampai membunyikan suara "teng" menggema di kepala Naruto.
Apa katanya tadi?
" hah? " tanya Naruto bingung.
Bagaimana tidak bingung, tiba-tiba orang yang dulu pernah iseng kau baperi, eh malah baper beneran waktu SMU dan berakhir membuat dirimu di cap kelainan oleh keluargamu, sekarang malah menuduhmu jika kau sudah menikah. Demi telur unicorn mainan bocah. Naruto nikah sama siapa? Nikah sama sikat wc?
Toneri tertawa pedih, " sudah berapa bulan? " tanyanya. Wajah sedih tergambar jelas di wajahnya yang ia paksakan tertawa.
" kau mengandung? " lanjutnya.
Ini orang mabuk cubung apa gimana si? Heran. Malah pake mengandung mengandung segala. Mengandung adegan 21+ ? Dih, dikira Naruto bokep apa.
Naruto bingung mau menjawab apa. Dia merasa seperti di beri pertanyaan Jawa terjemahan "kunduran trek" dalam bahasa Indonesia. Kemunduran? Kebelakangan?.
KAMU SEDANG MEMBACA
WANNABE [ END ]
FanfictionBekerja dengan Sasuke adalah mimpi paling buruk yang dialami oleh Naruto. Selain Dia harus menyaksikan langsung laga maksiat bos brengseknya itu dengan para wanita, dia juga harus berselisih dengan Bos biadapnya itu. Apalagi posisi Naruto hanya seb...