Wannabe 15

6.9K 729 154
                                    


Disclaimer : Anime Naruto dan Chara lainnya milik Pak Masashi Kishimoto, ide cerita ini punya saya.

Rate : T ( M untuk kata katanya)

Warning : Au, Genderswitch, Typo(s), gaje, abal abalan,absurd . Bisa bikin emosi sama Authornya. Tapi tidak ada tanggungan dari Authornya.

Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata, tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.


Happy Reading gaesss....



Entah bagaimana ceritanya kalau Sasuke sampai tahu gender Naruto yang sebenarnya. Apa Sasuke akan menyamakan dirinya dengan wanita lain, menuduhnya penipu ulung, atau tambah mengejeknya lagi. Segala kemungkinan buruk berputar putar di kepala Naruto. Naruto tidak takut kalau Sasuke mengajak duel, tapi janjinya pada mamanya mau buat apa? Apalagi jika Naruto diremehkan, sungguh dia tidak akan terima.

Tapi yang jelas, dia memang malas, enggan, memeng, tidak mau, tidak ingin bertemu Sasuke. Dia terlalu muak dengan kelakuan pria itu. Terlebih dia menganggap wanita hanya seonggok sampah pemuas hasrat. Membuat amarahnya kembali meletup letup.

"Tok tok tok."

Pintu di ketuk kemudian di buka.

" brengsek " umpat Naruto

Naruto kalang kabut, dan entah kenapa ia memilih tidur melengkung memeluk perutnya.

" kamu kenapa Naruto? " tanya Kushina langsung menghampiri sang putri.

" sakit perut ma, datang bulan " kata Naruto reflek, drama berjalan dadakan tanpa skenario tanpa rencana tanpa sutradara.

Kushina nampak tak percaya, dia mencari cari tanggalan di dinding Naruto yang penuh dengan poster berbagai aliran, genre, dan spesies lalu menemukan baru tanggal 15. Biasanya Naruto itu datang bulannya akhir bulan. Tapi kenapa tiba-tiba tanggal tanggal seperti ini dia sudah sakit perut. Aneh juga, Naruto sakit perut saat datang bulan. Biasanya biasa saja, bahkan kadang tidak tempramen. Wah, tidak beres ni orang.

" sekarang baru tanggal 15 Naruto, "

" jadwalnya dimajuin " balas Naruto asal sambil terus akting sakit perut sampai guling gulingan.

" ya udah deh, mama tinggal sebentar " kata Kushina lalu pergi. Kembali menutup pintunya.



Setelah Kushina hilang dari pandangan, Naruto melongok dan menegakkan badannya. Dia membuang nafas lega, walaupun dia membohongi mamanya. Bakat aktingnya harus diperhitungkan.

"Drrt Drttt. "

Ponsel Naruto bergetar, dia lalu membuka kunci layar dengan wallpaper cogan park jimin. Membuka pesan dari si pengirim.

" arrghhh, sial. " erangnya kemudian.

.

.

.

Setelah melihat Kushina pergi mencari keberadaan Naruto, Sasuke berharap harap cemas bahwa itu adalah si Naruto yang itu. Ia menelan kering, ia tak pernah merasa segugup ini dan setakut ini untuk bertemu seseorang. Bagaimana kalau memang Naruto yang itu? Bagaimana kalau bukan? Bagaimana kalau memang benar dan dia membenci Sasuke. Dan bagaimana bagaimana yang lain terus berputar putar di otak Sasuke seperti benang kusut.

" Kyuu, Adikmu itu laki laki atau perempuan? " tanya Sasuke berusaha tenang dan terlihat biasa sambil memainkan satu buah anggur di tangannya. Badannya ia dibuat santai dengan menyenderkan punggungnya ke sandaran sofa.

WANNABE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang