Wannabe 18

6.2K 673 168
                                    

Disclaimer : Anime Naruto dan Chara lainnya milik Pak Masashi Kishimoto, ide cerita ini punya saya.

Rate : T ( M untuk kata katanya)

Warning : Au, Genderswitch, Typo(s), gaje, abal abalan,absurd . Bisa bikin emosi sama Authornya. Tapi tidak ada tanggungan dari Authornya.

Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata, tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.

.

.

.

Enjoy.....

Pria itu terus membenamkan wajahnya di bahu Naruto. Tidak memperdulikan Naruto yang sudah kena sawan. Tangan yang memegang pisau dan bawang bombay gemetar. Tidak ada yang Naruto takutkan selain dirinya di dominasi orang lain.

" apa yang kau lakukan, Sasuke -san?! " tanya Naruto dengan sedikit memberi peringatan.

Mendengar ucapan penuh tekanan itu Sasuke mendongak, tapi tak mau melepaskan pelukannya. Dia malah berbisik di telinga Naruto.

" memelukmu, apalagi? "

Noh kan, memang dasarnya saja Sasuke itu kurang ajar. Seharusnya Naruto tidak perlu kaget. Dia berlaku seperti ini hanya untuk mengolok Naruto. Dan berkelakuan sok baik setelah tahu Naruto itu adik temannya. Dan yang dilakukan sekarang ini adalah, tentu saja karena Naruto itu perempuan. Sasuke itu suka sekali dengan memperlakukan perempuan seenaknya. Dan lihat, ini salah satu contohnya.

" kau tidak lihat aku sedang pegang pisau? Lepaskan atau kau mati!. " Naruto melirik sengit ke arah Sasuke sambil mengangkat pisau sedikit.

Tak ada tanda tanda Sasuke mau melepaskan pelukannya, ataupun menjawab pertanyaan Naruto. Sasuke diam, dan Naruto menanti jawaban juga menanti Sasuke untuk pergi. Cukup lama, saking tidak sabarnya Naruto ingin menginjak kaki Sasuke tapi urung ketika Sasuke membuka suaranya.

" Naruto, maafkan aku untuk semua yang telah kulakukan padamu. Aku mungkin tidak pantas berdiri di depanmu bahkan untuk mendapatkan maaf darimu, tapi bisa kah kau berikan aku kesempatan sekali lagi untuk menebus kesalahan ku agar aku tidak dihantui rasa bersalah? " ujar Sasuke tulus, terdengar dari suaranya yang serius.

Naruto mengernyit heran. Harus apakah dia? Memaafkan? Setelah itu?

Sebenarnya Naruto tidak punya dendam kesumat pada Sasuke kalau masalah insiden Sasuke menghajarnya ataupun kelakuan pria ini yang minta di  hajar. Naruto hanya benci dengan kelakuannya yang suka mempermainkan perasaan perempuan. Kalau suka ya suka tidak usah dimainin. Kalo nggak suka ya jangan nyentuh dong.

Tapi masalah Naruto sekarang ada pada Sasuke, yaitu Sasuke yang telah tahu dirinya perempuan. Secara dia itu penjahat kelamin. Nah, itu masalah terbesarnya.

Kalau Naruto bilang iya, bagaimana kalau Sasuke malah ngelunjak? Atau jangan jangan malah ini awal pertempuran sesungguhnya. Kalau Naruto tidak memaafkan, Sasuke kan keras kepala dan bagaimana kalau masalah baru muncul lagi, secara kan dia tidak dimaafkan. Siapa tahu dia dendam.

Kalo kata Authornya, Maju tatu Mundur Ajur ini mah.

Kepala Naruto malah pusing sendiri. Ia memutar matanya malas.

" kau punya masalah apa denganku? Kita baru bertemu seminggu yang lalu dan aku ataupun kau tidak melakukan sesuatu yang harus melibatkan permintaan maaf " kata Naruto sok hilang ingatan. Dan bagaimanapun juga ingatan Naruto baik baik saja.

WANNABE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang