Disclaimer : Anime Naruto dan Chara lainnya milik Pak Masashi Kishimoto, ide cerita ini punya saya.
Rate : M (untuk kata katanya)
Warning : Au, Genderswitch, Typo(s), gaje, abal abalan,absurd . Bisa bikin emosi sama Authornya. Tapi tidak ada tanggungan dari Authornya.
Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata, tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.
Author Note : Banyak kata kata kasar untuk tidak ditiru. Tidak cocok untuk anak diusia dibawah umur. Bijaklah dalam memilih bacaan.
Enjoy.....
Naruto sampai di apartemen Karin, dia membawa dua porsi ramen dan dua kaleng minuman bersoda yang ia beli tadi. Mencari kamar Karin Naruto tak lagi kebingungan karena dulu ia sempat tinggal di apartemen murah ini. Dia berhenti di kamar nomor 12 lalu mengetuknya.
"Tok tok tok "
Naruto mengetuk pintu berharap yang punya rumah cepat membuka pintu. Menunggu adalah kegiatan menguras kesabaran, dan Naruto tak mau kesabarannya habis lalu sampai rumah moodnya berantakan. Dan tak lama, Karin membuka pintunya, lalu pergi ke dalam begitu saja.
" masuk Naruto, " Kata Karin yang berjalan menuju sofa untuk melanjutkan nonton TV.
" aku membawa ramen, " kata Naruto lalu meletakkan dua bungkusan itu di atas meja.
Mata Karin berbinar, " baiklah, kita makan dulu lalu aku obati lagi. " Karin menerima bungkusan ramen yang berbentuk mangkok berwarna putih.
Naruto membelah sumpit, matanya melirik ke arah luar jendela. Pikiran ini sebenarnya mengganggunya, tapi ia tak tahu harus bicara pada siapa. Tak ada orang lain yang ingin menggibah Sasuke selain pak supir taksi onlen. Bahkan sepupunya yang satu ini, dia salah satu fans Sasuke.
" ada apa Naruto, sepertinya kau tertarik dengan korden baru ku? " tanya Karin
" korden? Korden warteg itu?" tanya Naruto dengan raut mencibir.
" kordenmu tak akan menyelamatkan aku dari masalah ku, Karin-nee " ujar Naruto
Karin menelan ramennya, mengabaikan ejekan tentang korden barunya, soalnya mulut Naruto memang seperti itu, kalau diladeni nanti film War of The World bisa kenyataan. Gadis merah itu memandang Naruto yang sepertinya tidak nafsu makan tapi tangannya sibuk mengubek ubek mangkuk ramen.
" oh iya, ngomong ngomong kau belum bilang kau berantem dengan siapa kemarin " kata Karin sambil menggigit sumpit di mulutnya.
" dengan Sasuke " kata Naruto tanpa tedeng aling-aling.
" GILA! " teriak Karin spontan tepat di samping Naruto mirip seperti orang yang tersambar gledek.
" Sasuke tidak bunting! Tidak usah alay."
" dasar gila, majikan sendiri sampai di ajak berantem gitu. Ya ampun, apa yang akan dikatakan bibi Kushina kalau bla bla bla.. "
Karin tak habis pikir, bagaimana mungkin majikan sendiri diajak adu jotos sampai Naruto mendapat luka yang lumayan. Tapi kalau menyangkut Naruto, luka separah apapun itu juga tidak akan ngefek. Selain dia itu bebal dan keras kepala, dia juga satu satunya wanita tahan banting, anti pecah dan kebal terhadap peluru.
Dulu ada cerita, waktu menjadi siswa baru di SMU yang Naruto tempati. Naruto dulu bukanlah anak yang gampang bersosialisasi dengan para gadis. Dia akan merasa aneh karena topik yang diusung para gadis tidak akan jauh jauh dengan shoping, make up dan cowok. Dia lebih suka menyendiri, karena cowok di kelasnya hampir tidak ada. Hanya ada satu saja galaknya setengah mampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
WANNABE [ END ]
FanfictionBekerja dengan Sasuke adalah mimpi paling buruk yang dialami oleh Naruto. Selain Dia harus menyaksikan langsung laga maksiat bos brengseknya itu dengan para wanita, dia juga harus berselisih dengan Bos biadapnya itu. Apalagi posisi Naruto hanya seb...