Wannabe 13

6.9K 707 154
                                    

Disclaimer : Anime Naruto dan Chara lainnya milik Pak Masashi Kishimoto, ide cerita ini punya saya.

Rate : T ( M untuk kata katanya)

Warning : Au, Genderswitch, Typo(s), gaje, abal abalan,absurd . Bisa bikin emosi sama Authornya. Tapi tidak ada tanggungan dari Authornya.

Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata, tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.

Enjoy....


Naruto merutuki kebodohan Karin. Bisa bisanya anak itu membawa kunci apartemen ke tempat kerjanya. Setelah ia repot belanja di pusat perbelanjaan dan dilirik banyak pasang mata berkat pakaian terkutuk milik Karin ini, dia juga harus kembali ke kafe tempat Karin bekerja untuk mengambil kunci. Padahal Naruto sudah sampai di apartemen lho, balik lagi kemudian ditelanjangi oleh mata orang yang melihatnya.

Kampret moment ini mah namanya. Sebelum pulang, ia harus menunggu Karin pulang terlebih dahulu dengan membantu bersih bersih dan mencuci baju yang Karin pinjamkan.

Naruto melihat ke dalam ruangannya, dapur, ruang TV, dan melirik kamar. Dia menghela nafas

" kerja lembur bagai quda " kemudian menyeret kakinya dan melempar topinya di atas meja.

Miris, bagaimana mungkin perempuan cantik, seksi, uwah macam Karin punya tempat tinggal layaknya kandang ayam. Walaupun Naruto aneh, dia lumayan rapi kok.

Kadang kadang.

Tak apalah, itung itung ucapan terima kasih.

.

.

.

.

Akhirnya Naruto sampai di sweet home mamanya. Dan jangan lupakan sambutan meriah yang dilakukan Kushina untuk menyambut Naruto pulang dari perantauan.

Menu pembuka adalah polesan gemas Kushina yang dilayangkan di kepala. Omelan menjadi pilihan menu utama, dan ditutup dengan Kushina menangis karena merasa bersalah pada Naruto, karena merasa gagal dalam mendidik Naruto. Katanya, ini bukan salah Naruto, tapi salah Kushina yang tidak becus mengurus anak perempuan. Membuat Naruto ikut merasa bersalah, dan untuk menghentikan mamanya menyalahkan diri sendiri Naruto memutuskan untuk berusaha menghindari masalah apapun demi mamanya.

.

.

.

Hari ini Naruto berulang tahun yang ke 19. Tadinya papanya ingin merayakan di hotel miliknya. Tapi Naruto menolak karena lebih memilih pesta barbecue di rumah yang dirayakan bersama keluarga, teman teman dekatnya dan keluarga Inuzuka. Untung bekas lukanya sudah lumayan menghilang jadi tidak menimbulkan pertanyaan di benak kakak dan papanya.

" wah, senang sekali bisa berkumpul seperti ini " celetuk Naruto setelah duduk di meja panjang yang berisi teman temannya.

" hei bocah, katanya kau menolak tawaran beli kue ya? " tanya Yahiko. Pria berambut orange yang duduk di depanya.

" aku tidak suka kue, " jawab Naruto.

" yeah, setidaknya untuk formalitas. Untuk kau tiup lilinnya dan mengucapkan make a wish. Supaya kau cepat punya pacar misalnya. " imbuh Nagato

Naruto membuang nafas " aku bisa berdoa kapan saja, tanpa menunggu kapan aku ulang tahun. Lagi pula Kami-sama juga akan mendengarkan kapanpun, tidak hanya pas ulang tahun saja. "

" Naruto itu tidak level tiup lilin. Dia levelnya meniup rumah yang kebakaran, itu baru Naruto.! " ujar Shikamaru mantan rekan bandnya yang memegang posisi bass. Rambutnya yang diikat ke atas mirip nanas menunjukan dia anak metal sejati.

WANNABE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang