Disclaimer : Anime Naruto dan Chara lainnya milik Pak Masashi Kishimoto, ide cerita ini punya saya.
Rate : T ( M untuk kata katanya)
Warning : Au, Genderswitch, Typo(s), gaje, abal abalan,absurd . Bisa bikin emosi sama Authornya. Tapi tidak ada tanggungan dari Authornya.
Cerita ini ditulis untuk kesenangan semata, tidak ada maksud untuk menjelek jelekan anime Naruto atau siapapun.
Enjoy...
Naruto sampai di apartemennya bersama Kiba. Ia memang berangkat kuliah tadi bersama Kiba, karena Naruto sedang malas kalau mau bawa motor. Kan ia tidak fokus karena kata kata Sasuke tadi malam.
Oh iya, ngomong ngomong soal Sasuke tu setan satu apa masih tinggal disini? Ya kan tidak mungkin dong Naruto tinggal bersama Sasuke. Ia mengecek keberadaan koper yang tadi malam Sasuke bawa sudah tidak ada. Dan taukah engkau wahai readers yang budiman, tadi malam Naruto tidur di kamar mandi karena Sasuke yang sudah seenak udel masuk kamar Naruto.
Ya kan males Naruto tidur di sofa, sudah mainstream. Mau ikut masuk ke kamar nggeret Sasuke keluar, takut kalau keadaan malah berbalik. Naruto masih sadar diri jika dirinya adalah wanita yang kalau sudah ketakutan cuma bisa menjerit jerit. Ya walaupun Naruto bukan tipe yang suka menjerit tapi lebih suka meninju, Yaaa tapikan, nasib mana ada yang tau.
Untunglah Sasuke sudah tidak akan tinggal disini, ya itung itung ngurangin dosa lah.
Eits, maksudnya, siapa tahu Naruto jadi psikopat dadakan, terus memutilasi Sasuke, kan itu juga dosa. Jangan anuanunya aja yang dosa.
Naruto merebahkan tubuhnya di sofa, menghidupkan TV dan menyaut toples berisi kripik jamur. Tapi ia langsung mendesah pelan, ia ingat Toneri yang mengajaknya minum kopi nanti malam. Mana mager lagi.
Naruto jadi merasa kasihan pada Toneri. Gara gara waktu SMA, teman teman Naruto, ya siapa lagi kalau bukan orang GG, si Golden Gondes itu memberinya tantangan untuk mendekati Toneri yang spaneng untuk menjalani hidupnya. Pria albino itu selalu serius dalam berbagai masalah seperti mengurus Negara. Terlalu tegas, tidak pernah tertawa, dan selalu marah marah.
Ya niat awal Naruto mau ngajak temenan, eh si doi malah baper kecantol karena kata kata laknat yang sekarang Naruto sesali. Ia cuma bilang " kan ada kamu " waktu Toneri tanya " sepertinya kau senang sekali hari ini ?". Itupun Naruto bilangnya cuma spontan tanpa maksud apa apa.
Ya gimana dong, tiap hari Naruto maennya sama cowok cowok gaplek an. Ya mau tidak mau Naruto jadi pinter ngardus dong. Lah ternyata itu berefek luar biasa pada Toneri.
Ya bukannya Naruto itu mancing mancing masalah buat bikin kontroversi. Tapi ya namanya manusia kan ya, apalagi masa SMA. Tau dong, gimana ulahnya.
Sebenarnya banyak cewek yang naksir Toneri, tapi mereka tidak berani mendekati karena aura Toneri yang kelewat Creepy.
Ya sudahlah, lupakan masa lalu yang paet, jalani masa sekarang dan tunggu masa depan yang cerah gemilang.
" AAARGGGGGHHHHH, WAAANJJEEEENGGGG!!!!! " umpat Naruto kasar karena ia frustasi. Mana Toneri mengira ia sudah punya suami lagi, berbadan dua karena mengandung bayi.
What The Fak?
Kenapa pula ia sampai mengambil susu ibu hamil, untung ia tidak mengambil susu prawan, bisa bisa Naruto digebukin masa senegara Jepang. Lagian apa tidak terlintas sedikit saja diotak Toneri jika susu itu titipan saudaranya atau siapapun yang sedang hamil.
" Aihhhh, gila! Gagal project foto lagi. Ih, tu orang maunya apa coba. Yang punya masa lalu ngenes kan Sasuke kenapa imbasnya aku tidak boleh ikut foto. Ihh, kesel amat! " omel Naruto
KAMU SEDANG MEMBACA
WANNABE [ END ]
FanfictionBekerja dengan Sasuke adalah mimpi paling buruk yang dialami oleh Naruto. Selain Dia harus menyaksikan langsung laga maksiat bos brengseknya itu dengan para wanita, dia juga harus berselisih dengan Bos biadapnya itu. Apalagi posisi Naruto hanya seb...