ATHARES - 1

4.4K 421 93
                                    

Selamat datang di dunia ATHARES, free sharing and comment di kolom komentar!

Jangan sampai teman-temanmu mengetahui kisah ini, karena ini hanya di antara kita.

Seiring dengan berjalannya waktu, kita akan mengetahui hal yang sekiranya harus dipertahankan karena berharga, atau hal yang harus ditinggalkan karena menimbulkan luka - ATHARES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seiring dengan berjalannya waktu, kita akan mengetahui hal yang sekiranya harus dipertahankan karena berharga, atau hal yang harus ditinggalkan karena menimbulkan luka - ATHARES.

Seiring dengan berjalannya waktu, kita akan mengetahui hal yang sekiranya harus dipertahankan karena berharga, atau hal yang harus ditinggalkan karena menimbulkan luka - ATHARES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara gebrakan meja mengudara, memecah keramaian yang semula terdengar riuh layaknya sekumpulan koloni lebah. Seorang gadis tak kenal takut terlihat tengah memusatkan pandangannya pada satu titik, terlihat begitu murka terlebih ketika tahu bahwa orang yang disayanginya tengah mendua. Athena tidak memiliki kesabaran lebih hingga dapat menangani semuanya dengan kepala dingin, hatinya panas, pikirannya penuh, saat ini gadis tersebut terlihat seperti seorang pembunuh berdarah dingin ketimbang seorang siswi SMA yang tengah giat mencari penjelasan di balik semua dusta.

"Lo apa-apaan, sih?" Tanya si pemuda yang seakan tidak tahu menahu mengenai duduk permasalahannya. Memposisikan diri sebagai orang yang paling waras di sana, Athena hanya dapat tersenyum miris menanggapi hal itu. Menyakitkan.

"Bukannya gue yang harus tanyain hal itu sama lo, ya?" Athena berujar, menaikkan dagunya guna menunjukkan eksistensi dan kenyataan yang dimana melibatkan jati diri berikut harga diri. Athena sama sekali tidak gentar atau pun merasa takut.

Dirga yang merasa tidak terima terlihat meletakkan kotak rokoknya sembarangan, sedikit menekankan tenaga hingga menimbulkan suara yang dapat mengejutkan siapa pun dalam satu tarikan napas. Pemuda yang belakangan kerap menghabiskan waktu bersama anak basket SMA Pancapurna itu tampak geram, berusaha sebisa mungkin untuk tidak membiarkan tangan penuh emosinya menyentuh tubuh Athena meski menyebalkan sekali pun. Kini suasana kian memanas, dan hal itu buruk, sangat buruk.

"Lo bisa omongin semua ini baik-baik, 'kan?" Dirga menyahut, Athena yang terlihat tidak puas akan apa yang pemuda itu katakan pun secara terang-terangan merotasikan bola matanya jengah. Tidak terlalu mengindahkan apa yang Dirga katakan.

ATHARES✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang