Hai, Fellas. Sekadar memberitahu bahwa ini (mungkin) merupakan karya terakhir aku di sini, meskipun berat mungkin aku akan tetap melanjutkan perjalanan di akun ini, ah entahlah.
So jangan lupa memberi dukungan pada ceritanya, mari kita bertemu di lain kesempatan dengan musim dingin yang sudah berlalu.
Perjalanan kita akan terus dilanjut sampai ATHARES End, oke?
Cikidot!
Ketika sapa tak mampu ku ciptakan, dan malu menjadi pemenang. Percayalah bahwa di suatu waktu yang dinamakan masa depan aku merana karena menyesal - ATHARES.
Hari ini Athena memutuskan untuk pergi memastikan keadaan Ares di rumah sakit, karena setelah akhir pekan berakhir gadis itu tidak akan berjanji bisa pergi bermain atau semacamnya karena ada nilai mata pelajaran yang harus diperbaiki, dengan giat belajar tentunya. Setelah menjalani hari yang berat belakangan ini, Athena mulai mengendalikan perasaanya sendiri hingga dapat mengambil keputusan dengan tepat dan lebih dewasa dari sebelumnya.
Dheeka mengatakan bahwa hari ini Ares sudah diperbolehkan untuk pulang karena kondisinya sudah berangsur membaik, merupakan hal yang mengejutkan ketika pemuda dengan senyuman semanis gula batu itu mengatakan bahwa Ares mencarinya sedari kemarin. Athena rasa harus menjelaskan perihal alasan di balik tindakan nekat yang dimana ia pergi tanpa permisi. Pasti akan terdengar konyol karena alasan yang Athena miliki hanyalah merasa terasingkan.
"Oi, lo yang di sana!" Seru seseorang sukses menarik Athena guna lekas menoleh ke arah sumber suara, mendapati sesosok pemuda yang sudah tidak asing lagi di dalam pikiran. Namun, entah mengapa Athena sama sekali tidak dapat mengingatnya.
"Oh, lo siapa, ya?" Athena bertanya sedikit risau, tak akan memungkiri bahwa gadis itu merasa canggung dan sedikit bertanya-tanya di dalam benak, mengenai apa yang sekiranya sedang terjadi. Pemuda yang saat ini tengah berdiri tepat di hadapan Athena pun tampak menggulum senyum tertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARES✓
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA, TERIMA KASIH ] Athena yang patah hati bertemu dengan Ares yang sudah tidak memiliki semangat hidup. Tak memiliki alasan untuk senantiasa bersama selain memulihkan kondisi hati pasca kehilangan seseorang yang disayanginya, m...