[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA, TERIMA KASIH ]
Athena yang patah hati bertemu dengan Ares yang sudah tidak memiliki semangat hidup. Tak memiliki alasan untuk senantiasa bersama selain memulihkan kondisi hati pasca kehilangan seseorang yang disayanginya, m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kita lemah karena hal yang disembunyikan, akan kuat ketika bersama. Namun sayang semua itu hanya angan belaka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Athena mengedarkan pandangannya ketika tersadar dan mendapati dirinya tengah terbaring di atas ranjang sempit. Entah apa yang terjadi sehingga ia berada di tempat semacam ini. Dengan ruangan didominasi oleh aroma obat antiseptik dan warna putih tersemat pada beberapa interior, gadis itu merasa tidak habis pikir harus kembali ke tempat ini dengan kondisi yang menyedihkan.
"Dok, dokter!" Seorang suster berseru meminta bala bantuan ketika menangkap sosok Athena sudah membuka matanya pasca penanganan intensif. Melangkah ke luar ruangan sebab merasa bahwa dokter yang baru saja memeriksa keadaan pasien belum melangkah terlalu jauh dari ruangan rawat.
Gadis itu seakan menutup mata dan juga telinga ketika seorang dokter memasuki ruangan, disusul oleh ibu dan Arkan di belakangnya. Entah apa reaksi mereka, tapi satu-satunya hal yang pasti Athena akan kembali mendapatkan tindak kekerasan terlebih ketika menghabiskan sejumlah uang untuk pengobatannya kali ini.
"Bagaimana kondisinya, dok?" Kinara bertanya, wanita itu terlihat risau meski pada kenyataannya Athena yakin bahwa hal tersebut hanyalah kedok semata. Menyedihkan.
"Kondisinya sudah membaik, namun saya sarankan untuk menginap di sini selama beberapa hari ke depan. Hanya untuk memastikan." Ia berujar. Memuaskan rasa haus mereka akan sebuah penjelasan absolut.
Athena hanya dapat menghela napas dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak ikut campur. Berpura-pura tidak tahu mungkin akan baik saat ini, takut-takut hal buruk terjadi andai ia membuka suara dan menjelaskan semuanya. Alasan di balik overdosis ketika menenggak obat akan kembali dipermasalahkan oleh Kinara yang tidak lain dan tidak bukan ialah ibunya sendiri.
"Oh, apakah dia tidak bisa kami bawa pulang sekarang, dok?" Kinara bertanya, Athena yang masih mengumpulkan sisa kesadarannya tidak dapat memungkiri bahwa ia merasa begitu terkejut. Maksudnya, kondisinya masih lemah pasca sadarkan diri entah setelah berapa lama tidak sadarkan diri.
Dokter yang menangani Athena tampak ragu, sempat bersitatap dengan suster yang mendampinginya seakan meminta pendapat meski ialah yang memiliki kuasa lebih di sini. Namun, sebelum pria paruh baya itu angkat bicara dan menegaskan gagasannya, Kinara terlanjur menukas dengan sigap.
