ATHARES - 20

253 55 9
                                    

Menetap yang ku dambakan justru berbuah sebaliknya, meninggalkan bekas rongga di dalam dada, membuka lembaran baru dengan nestapa sebagai nadi dan derita sebagai hidup - ATHARES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menetap yang ku dambakan justru berbuah sebaliknya, meninggalkan bekas rongga di dalam dada, membuka lembaran baru dengan nestapa sebagai nadi dan derita sebagai hidup - ATHARES.

Menetap yang ku dambakan justru berbuah sebaliknya, meninggalkan bekas rongga di dalam dada, membuka lembaran baru dengan nestapa sebagai nadi dan derita sebagai hidup - ATHARES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah Athena terkesan buru-buru untuk ukuran seseorang yang baru saja turun dari bis, jelas sangat berbahaya sebab besar kemungkinannya bahwa ia akan terpeleset dan terjatuh. Namun semua itu berhasil ditepisnya, terlebih ketika dalam perjalanan ia menangkap sosok Noam tengah berjalan di lobi-sepertinya hendak memastikan keadaan Ares juga selaku seseorang yang memiliki hubungan dekat. Sebagai seorang sahabat.

"Noam!"

Merasa terpanggil, Noam lantas menoleh ke arah sumber suara dan menangkap sosok Athena tengah berlari tepat ke arahnya. Tersenyum asimetris, Noam jelas takjub akan apa yang tengah dialaminya saat ini. "Persis kayak Dejavu, 'kan? Lucu." Celotehnya, membuat Athena tidak habis pikir sebab di keadaan seperti ini pemuda tersebut masih saja bersikap begitu tenang.

"Gimana keadaan Ares?" Tanyanya tanpa berbasa-basi lebih lanjut, satu-satunya hal yang penting saat ini ialah keadaan Ares. Hal yang membuat sebagian akal sehatnya hampir lenyap entah ke mana, karena setelah hari yang sulit kini kabar Ares menjadi misteri berkelanjutan. Menambah hal buruk yang terjadi dalam satu hari.

Noam tampak meneliti tubuh Athena dari atas sampai ke bawah sebab mendapati sesuatu hal yang janggal terlepas dari penampilannya yang tampak begitu kacau. "Kaki lo kenapa sampe lebam gitu?" Tunjuk Noam pada pergelangan kaki Athena yang terluka, beruntung karena gadis itu masih bisa berjalan sampai sejauh ini.

"Halah, jangan ada-ada deh lo! Mending sekarang kita cepet liat keadaan Ares kalau lo memang nggak tau." Athena menyeret paksa Noam pergi menuju ruang instalasi gawat darurat setelah menanyakan perihal pasien yang baru saja dilarikan ke rumah sakit itu. Sungguh mengejutkan bahwa seorang suster yang berjaga di sana membenarkan perihal adanya seorang pemuda yang dilarikan ke sana dengan kondisi yang cukup mengenaskan.

Kini langkah Athena tiada henti berlari menuju ruang instalasi gawat darurat, takut-takut terjadi sesuatu hal buruk sehingga tanpa disadari telah menggenggam tangan Noam dengan sedemikian rupa. Setidaknya hingga manik mata Athena mendapati sosok Dheeka yang mengenakan seragam sekolah tengah terduduk di sana, tampak menundukkan kepala sebab dirasa tidak kuasa menahan apa yang sekiranya harus dihadapi meski seorang diri sekali pun.

ATHARES✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang