ATHARES - 10

323 79 10
                                    

Ketika kau membawaku pulang, kau justru membuatku teringat akan masa lalu yang ingin ku kubur dalam-dalam, tidak ingin mengingatnya karena terasa sakit - ATHARES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika kau membawaku pulang, kau justru membuatku teringat akan masa lalu yang ingin ku kubur dalam-dalam, tidak ingin mengingatnya karena terasa sakit - ATHARES.

Ketika kau membawaku pulang, kau justru membuatku teringat akan masa lalu yang ingin ku kubur dalam-dalam, tidak ingin mengingatnya karena terasa sakit - ATHARES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Athena terbangun oleh pancaran sinar mata hari yang menusuk kedua matanya. Terjaga di pagi berikutnya setelah melalui hari berat yang tak segan lagi untuk membuat tubuhnya tumbang, Athena merasa tidak habis pikir dan tiada henti menghela napas panjang selepas kesadaran yang tidak tahu diri itu terkumpul secara seutuhnya. Kini Athena sudah berada di rumah, entah hal semacam apa yang akan dilakukan olehnya setelah penghuni rumah ini memasuki kamar dan mendapati Athena sudah siuman.

Rasanya asing sekali ketika berada di rumah sementara sekolah sedang berlangsung.

"Kak? Kakak!" Suara riuh itu berasal dari ambang pintu sesaat setelah terbuka. Menarik sosok Athena yang tengah melempar pandangan ke luar jendela guna menoleh ke arah sumber suara, merasakan tubuhnya ditindih oleh sesosok gadis kecil yang kelewat ceria untuk menyapanya. "Aku kira kakak nggak akan bangun!" Araya terlihat panik.

Athena terkekeh pelan dan mengusap punggung adik kecilnya tersebut, mengisyaratkan bahwa semuanya baik-baik saja. "Kalau kakak nggak bangun-bangun gimana, dong?"

Araya mencebik. "Kalau nggak bangun-bangun harus dicium sama pangeran berkuda, kayak di cerita dongeng yang aku baca."

Athena hanya dapat tersenyum menanggapi hal tersebut. Bungkam di detik selanjutnya, selama beberapa saat ketika pintu tersebut membuka jalan untuk beberapa orang masuk, Athena dibuat membisu. Di sana ia mendapati sosok Arkan dan mamanya tengah menatapnya dengan tak berbelas kasih, bahkan salah seorang di antaranya tidak segan lagi untuk menyasarkan tamparan panas pada diri Athena.

Athena hanya dapat meringis menahan perih. Hatinya panas, kulit pada wajahnya tidak kalah panas, dan menyakitkan sehingga membuat gadis tersebut memejam karena menahan perih. Menghadapi amarah ibunya di kondisi yang seperti saat ini tidak akan membuat situasinya membaik dan justru memperkeruh suasana. Entah apa maksudnya, tapi ia hanya harus bersabar menanggapi semua hal yang cenderung membuat hatinya terasa pedih.

ATHARES✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang