ATHARES - 3

994 175 52
                                    

Merupakan hal konyol ketika membiarkan dirimu larut di dalam suasana, mulai berpikir bahwa semuanya akan baik-baik saja sehingga kau kembali terluka - ATHARES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merupakan hal konyol ketika membiarkan dirimu larut di dalam suasana, mulai berpikir bahwa semuanya akan baik-baik saja sehingga kau kembali terluka - ATHARES

Merupakan hal konyol ketika membiarkan dirimu larut di dalam suasana, mulai berpikir bahwa semuanya akan baik-baik saja sehingga kau kembali terluka - ATHARES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Athena melangkahkan kakinya menuju kelas. Namun, belum sempat kakinya menapak di ruangan yang dimaksud, tubuh gadis itu hampir terhempas ke depan ketika sesuatu hal menabraknya. Begitu keras dan membuat punggungnya terasa sakit. "Demi kancut tetangga gue yang bolong gara-gara dikenyot sama tikus, lo ke mana aja? Dari kemarin gue nggak bisa nemuin lo, padahal gue udah cari ke kelas lo sama kelas Dirga. Tapi mereka nggak tau lo ada di mana."

Athena mengembuskan napas panjang ketika mendapati sosok Hera di sana. Sahabatnya yang satu itu nampak cemas dengan kedua bola mata membesar dan berkaca, bukan tanpa alasan Hera seperti itu mengingat Athena yang sedari kemarin memutus komunikasi dengan mematikan ponselnya membuat gadis bersurai pendek itu merasa khawatir. Maka dari itu, Athena yang tahu dan sadar betul bahwa dirinya lah yang telah dengan pergi menghilang begitu saja, membiarkan Hera yang begitu berisik terus-menerus mencecarnya dengan berbagai pertanyaan yang jawabannya sudah diketahui.

"Semalem gue langsung tidur, jadi nggak bisa jawab telepon lo." Athena yang sedari tadi diam dan mendengarkan kini angkat bicara, membuat rasa haus Hera akan rasa ingin tahu terobati. Kini mereka duduk di kursi yang terdapat di beberapa titik koridor, menyesap limun dalam kaleng yang dijual di mesin minuman.

"Gue denger hubungan lo sama Dirga lagi panas, ya?" Hera bertanya, kali ini lebih tenang sebab Athena yang mengalah hingga memutuskan untuk duduk sejenak di sana. Pada awalnya Athena ingin segera pergi ke kelas, tetapi karena situasi dan kondisi yang mengharuskannya untuk menetap, ia pun mau tidak mau harus menemani Hera di tempat ini setidaknya hingga bel jam pelajaran pertama berbunyi.

Athena menghela napas. "Gue nggak mau bahas hal itu."

"Tapi tetep aja lo nggak bisa diem, lo harus bertindak sebagai orang yang dikhianati di sini. Dirga harus tau kalau lo itu berharga dan harus dipertahankan." Hera berujar, gadis berambut pendek itu tiada henti memberikan motivasi tersendiri pada Athena yang apabila boleh jujur sudah tidak ingin mengurusi sesuatu hal apa pun yang berhubungan dengan Dirga. Sudah cukup hatinya terluka karena dusta, Athena harap pikiran dan juga akal sehatnya turut serta menghilang karena tak dapat menghadapi keadaan.

ATHARES✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang