ATHARES - 11

349 68 3
                                    

Emosi yang tidak terkontrol, dan juga hari yang singkat. Aku rasa pertemuan kita tidak seburuk itu, 'kan? Begitu memuakkan sehingga aku ingin mengakhirinya.

Ares mencemaskan sesuatu, namun anehnya ia sama sekali tidak mengetahui apa yang sekiranya sedang dipikirkan sehingga perlu untuk dicemaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ares mencemaskan sesuatu, namun anehnya ia sama sekali tidak mengetahui apa yang sekiranya sedang dipikirkan sehingga perlu untuk dicemaskan. Ares mengutuk rasa cemas yang datang ketika jam pelajaran sedang berlangsung, ia tidak dapat fokus.

"Heh, lo kenapa?" Dheeka bertanya, suaranya begitu pelan hingga Ares hampir tidak dapat mendengarnya.

Di detik selanjutnya pemuda itu menggelengkan kepalanya tidak habis pikir, menggaruk sisi kepalanya menggunakan pulpen ketika tahu bahwa rasa gelisahnya sudah meraup atensi dari beberapa orang di sana. Ares merasa lemah ketika mempertanyakan apa yang terjadi terhadap perasaanya sendiri, sensasi yang hampir serupa ketika Ares memikirkan sosok Isabel ketika perasaan cintanya menggebu-gebu.

"Gue nggak tau." Ares memberikan tanggapan, meminta Dheeka untuk berhenti mengganggunya dengan sikap yang kelewat apatisnya itu. Tak ingin mengganggu kelas, hingga menarik pria berperut buncit di depan sana untuk datang menghampiri meja mereka karena berisik.

Dheeka yang mendengar tanggapan Ares pun tampak melempar pandangannya pada sosok Noam yang diam-diam memperhatikan, ia terlihat tidak terlalu mengerti sepenuhnya seperti apa yang tengah dialami oleh Dheeka. "Dia kenapa?" Ia menaikkan dagunya kala Noam memperhatikan, dibalas diam dan hal tersebut membuat Dheeka tidak segan lagi untuk menghela napas.

"Gue denger dari kelas sebelah, kalau cewek yang belakangan ini deket sama Ares udah dua hari nggak masuk sekolah." Noam berbisik, namun sepertinya Ares dapat mendengar hal tersebut hingga bangkit dari kursi dan menarik atensi dari siapa pun.

"Ini bukan masalah cewek!"

"Ares Danurenda! Ke luar kamu!"

Ares berdecak pelan dan membawa bukunya sebelum melangkah ke luar kelas, meninggalkan Dheeka dan Noam yang secara tidak langsung sudah ikut ambil andil dalam kejadian ini. Namun, Ares lebih memilih untuk mengemban semua ini seorang diri hingga tidak turut serta menyeret nama mereka.

ATHARES✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang