Ada beberapa alur maju-mundur di sini, beberapa part di sini tidak bermaksud untuk menyinggung siapa pun dan tidak bermaksud menodai tokoh dengan nama serupa yang di mana hal tersebut meliputi nama dewa-dewi Yunani. Apabila ada yang merasa keberatan saya akan merevisi beberapa bagian andai cerita ini maju ke jenjang yang lebih tinggi dari sekadar bacaan secara daring.
Paham kan? Paham dong. Eaa.
Biarkan aku mengetahui fakta yang di mana kau sudah tidak membutuhkan hadirku, mengatakan semuanya secara langsung sehingga tidak akan ada tanya apabila aku memutuskan untuk pergi pada akhir kisah - ATHARES.
Masa skorsing Athena akan segera berakhir, apabila dihitung-hitung hari Senin mendatang ia sudah diperbolehkan untuk kembali masuk ke sekolah-mengejar materi yang sekiranya tertinggal selama ia tidak diizinkan untuk datang ke sekolah, buah karma yang ditanamnya sedari lama. Karena seharusnya Athena tidak melayani kemauan Isabel yang seakan hanya ingin menyulut emosinya dengan sedemikian rupa. Tidak melepaskannya begitu saja sebab adanya maksud yang dipendam gadis berparas cantik tersebut, dan Athena dibuat tidak habis pikir karenanya.
Saat ini Athena tengah dihadapkan dengan sosok Ares yang belakangan bersikap manja, tidak ingin Athena pergi sebab takut sendirian.
Dokter mengatakan bahwa besok Ares sudah diperbolehkan untuk pulang, mengingat kondisinya yang pulih dengan cepat dan kemajuan yang signifikan membuat mereka tidak memiliki alasan untuk merawatnya lebih lama lagi-dengan catatan harus tetap diawasi oleh orang terdekat dan melakukan pemeriksaan secara berkala. "Besok lo udah boleh pulang," ujar Athena seraya tersenyum, menyuapkan sendok bubur pada Ares yang sedari tadi menatapnya lurus. "Mungkin gue bakal pulang dulu ke rumah, uang saku gue terancam diputus sama bokap gara-gara nggak pulang."
"Kenapa lo melakukan semua ini?" Ares bertanya, suaranya terdengar begitu parau. Menarik seulas senyuman simpul terpatri di antara bibir ranum Athena, gadis itu tampak sibuk mengaduk bubur di dalam mangkuk. "Sampai sejauh ini, harusnya lo udah pergi sejak pertama kali gue cium bibir lo."
Athena terkekeh pelan dan kembali menyuapkan makanan. "Gue nggak selemah itu sehingga memilih untuk pergi."
Tanpa diduga Ares menghindari suapan yang Athena sodorkan, tidak ingin terlihat lemah sebab keadaan. "Gue nggak mau makan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARES✓
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA, TERIMA KASIH ] Athena yang patah hati bertemu dengan Ares yang sudah tidak memiliki semangat hidup. Tak memiliki alasan untuk senantiasa bersama selain memulihkan kondisi hati pasca kehilangan seseorang yang disayanginya, m...