ATHARES - 25

234 41 16
                                    

Kita yang kuat dan jatuh di saat yang bersamaan terkadang membutuhkan ruang, ruang untuk menjadi diri sendiri tanpa adanya orang yang menghakimi, tetap menjadi pribadi yang sudah tidak asing lagi - ATHARES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita yang kuat dan jatuh di saat yang bersamaan terkadang membutuhkan ruang, ruang untuk menjadi diri sendiri tanpa adanya orang yang menghakimi, tetap menjadi pribadi yang sudah tidak asing lagi - ATHARES.

Kita yang kuat dan jatuh di saat yang bersamaan terkadang membutuhkan ruang, ruang untuk menjadi diri sendiri tanpa adanya orang yang menghakimi, tetap menjadi pribadi yang sudah tidak asing lagi - ATHARES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini merupakan hari ulang tahun Dirga. Pesta yang dikabarkan akan dilaksanakan pada malam hari nanti telah disiapkan dengan sedemikian rupa di kediamannya. Setelah bermalam di apartemen Hera, Athena memutuskan untuk pulang ke rumah. Semata-mata demi menghindari adanya kesalahpahaman baik dengan Hera atau pun keluarganya karena tak kunjung pulang selama sepekan belakangan. Uang, Athena memutuskan untuk pulang dan menerima segala konsekuensinya hanya karena uang. Saat ini saldo di dalam tabungan pribadinya terancam akan dibekukan apabila Athena tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

Semalam merupakan saat yang berat. Athena yang masih syok atas serangan mendadak yang Hera lancarkan tampak mengendalikan situasi dan kondisi sehingga mereka dapat berbincang, dari hati ke hati layaknya sepasang sahabat kebanyakan. Mereka melakukan perawatan berupa menggunakan masker serum dan memanjakan diri. Bercakap-cakap perihal apa yang menimpanya hingga menghilang dari ranah—hampir membuat Hera gila karena tidak tahu harus mencari Athena ke mana. Karena setelah menyambangi kediamannya Hera justru tidak mendapatkan apa pun.

"Isabel udah gue urus. Gue pastikan dia nggak akan ganggu lo selama beberapa hari ke depan, atau nggak sama sekali."

Apabila boleh jujur Athena merasa terkejut akan apa yang Hera katakan, entah itu perihal Isabel, atau rumor yang menimpa mereka—karena pada kenyataannya Hera sendirilah yang telah menyebarluaskan berita bohong tersebut, semata-mata demi mendapatkan perhatian dari Athena yang belakangan sulit dihubungi. Gila, Hera sudah gila andai menjadikan dirinya sebagai tujuan utama dan alasan di balik ambisi yang menggebu-gebu.

Kejadian semalam sama sekali tidak mengubah apa pun, mereka justru kian dekat dan saling terbuka hingga dapat menghadapi hari esok dengan lebih baik lagi. Athena belum berani membahas perihal Noam yang menginginkan penjelasan, karena ketika menelisik lebih jauh pada akhirnya Athena mengetahui inti dari permasalahannya. Hera memiliki keunikan tersendiri dalam mencintai seseorang.

"Semalem gue mabuk," ujar Hera, merasa malu terhadap dirinya sendiri ketika mau tidak mau harus mengakui hal tersebut. Menarik Athena yang tengah mengenakan sepatunya untuk sedikit menoleh, menatap sosoknya dari sudut mata. "Gue minta maaf, untuk apa pun itu. Cukup egois andai gue mau lo melupakan apa yang terjadi semalem. Gue udah hilang akal, ketakutan akan bokap tiri gue membuat gue takut sama cowok. Meskipun dalam diam, tapi sebisa mungkin gue mau menghindari mereka."

ATHARES✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang