Kita ini seperti sepasang anak manusia yang begitu bodoh, kembali saling mencari satu sama lain, meski dikarenakan alasan yang tidak masuk akal sekali pun - ATHARES.
Hari ini tanpa diduga wali kelas Athena memintanya untuk pergi menemuinya di kantor, membicarakan perihal nilai pelajaran Athena yang menurun dari waktu ke waktu. Khawatir akan masa depan dari siswanya yang satu itu, akhirnya pihak sekolah mengambil tindakan tegas dengan meminta Athena untuk belajar lebih giat lagi apabila tidak ingin masalah ini sampai diketahui oleh kedua orang tuanya.
Menyikapi hal tersebut, Athena memutuskan untuk menghabiskan waktu di perpustakaan apabila ada waktu senggang. Tidak ingin mata pelajaran yang membuatnya harus berhadapan dengan pihak guru kian mempersulit dirinya di ujian nanti. Gadis itu tidak akan memungkiri bahwa belakangan ini pikirannya kerap digunakan untuk memikirkan hal yang kurang berguna, seperti masalah perasaan misalnya. Athena tahu bahwa dengan terpuruk mengenai kisah cintanya yang kandas, ia akan larut dalam kesedihan dan melupakan kewajibannya sebagai anak sekolahan yang diharuskan untuk belajar.
Bodoh apabila memikirkan hari-harinya yang lalu, mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja sementara hati kecilnya mengatakan hal lain. Tak akan memungkiri bahwa Athena menjuluki dirinya sendiri sebagai pribadi yang dungu karena masalah hati.
"Oh, lo di sini rupanya. Gue udah cari lo ke mana-mana," ujar sesosok pemuda seraya menghampiri meja Athena, meletakkan segelas kopi hangat yang baru saja diseduh. Cocok untuk menemani jam kosong di pagi hari seperti saat ini. "Sebagai permintaan damai, setelah beberapa hari belakangan kita nggak bisa ngobrol."
Athena hanya diam tak bergeming, membiarkan sosoknya duduk tepat di hadapannya. Menarik kursi kosong dengan begitu entengnya setelah meletakkan gelas miliknya, berniat untuk menemani Athena di tempat sunyi tersebut entah untuk berapa lama.
"Thanks." Gadis itu meraih gelasnya dan menyesapnya secara perlahan, tidak ingin melukai bibirnya sebab suhu kopi tersebut terlampau panas untuk diminum secara langsung.
Dirga tampak mengangguk dan menyesap kopinya, mengamati apa yang sekiranya sedang Athena baca. Sempat mengambil salah satu buku yang tertumpuk di sana, sementara Athena disibukkan dengan kegiatan membaca yang entah sejak kapan berhasil menarik perhatian seseorang yang menyukai hal ramai seperti dirinya. Seingatnya, Athena begitu jauh dengan hal yang berbau membosankan seperti menonton drama klasikal bahkan membaca buku berdebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHARES✓
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA, TERIMA KASIH ] Athena yang patah hati bertemu dengan Ares yang sudah tidak memiliki semangat hidup. Tak memiliki alasan untuk senantiasa bersama selain memulihkan kondisi hati pasca kehilangan seseorang yang disayanginya, m...