ATHARES - 32

231 33 9
                                    

Terlalu cepat untuk menyimpulkan, sehingga apa yang ku lakukan tidak lebih dari sekadar membunuh diri sendiri - ATHARES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlalu cepat untuk menyimpulkan, sehingga apa yang ku lakukan tidak lebih dari sekadar membunuh diri sendiri - ATHARES.

Terlalu cepat untuk menyimpulkan, sehingga apa yang ku lakukan tidak lebih dari sekadar membunuh diri sendiri - ATHARES

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa?"

"Mau pulang."

"Ke mana?"

"Ke rumah."

Ares menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi. Menggosok hidungnya sekilas sementara manik matanya memperhatikan Athena lekat-lekat. Gadis itu tampak mengikat surai panjangnya, membentuk seperti ekor kuda. Memamerkan leher jenjangnya yang terekspos secara percuma di sana.

Rasanya canggung sekali.

"Ikut gue," ajaknya, bangkit dari kursi dan berjalan ke arah luar kafe-memberikan isyarat tak kasat pada Athena untuk lekas membuntutinya ke mana pun itu. Tidak ada genggaman tangan atau hal manis yang semestinya dilakukan selayaknya adegan pada novel remaja, Ares tidak peduli andai Athena tertinggal mengingat betapa lebarnya langkah pemuda tersebut.

Athena menghela napas panjang ketika merasa bahwa tujuannya tidak tentu arah. Bahkan mereka tidak mengendarai sepeda motor, tetapi berjalan kaki. Ares tampak membawanya berjalan menuju sela-sela gedung bertingkat, melewati beberapa persimpangan yang bisa saja membuat Athena tersesat andai terpisah darinya.

"Tunggu," Athena menarik tangan Ares, memintanya untuk berhenti sejenak karena merasa bahwa pernapasannya kian memberat. "Pelan-pelan, gue capek."

Ares tampak diam dan menunggu. Sama sekali tidak mengatakan apa pun hingga Athena memutuskan untuk duduk di tepian anak tangga pada salah satu rumah, melepaskan genggamannya pada tangan Ares sebab merasa sudah tidak dibutuhkan lagi. Terlebih hal itu nyatanya membuat suasana kian canggung.

Seharusnya Ares memprotes, sebab Athena yang memintanya untuk berjalan secara perlahan justru terlihat duduk di sana-mengatur napas yang sedari tadi sudah terengah.

Namun tidak ia lakukan.

"Kita mau ke mana?" Athena bertanya ketika merasa bahwa kondisinya sudah membaik, mengadahkan kepalanya guna menatap impresi Ares dari sudut ini. Ia tidak akan merasa terkejut akan sikap diamnya, karena merasa pernah melihat hal tersebut sebelumnya.

ATHARES✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang