02

6.9K 822 68
                                    

Cerita ini hanya untuk kesenangan pribadi dan tidak mengambil keuntungan komersil apapun

Enjoy
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hei, gendut! Ayo, bangun!"

Yoongi menggeliat ketika selimut tebalnya ditarik semena-mena lalu merubah posisi menjadi tengkurap.

"Aduh... gendut. Kau serius tidak mau bangun, ha?"

Plak!

Jimin menampar pantatnya dengan bunyi yang menghasilkan gema keseluruh ruangan. Yoongi menyumpahinya, "Jimin setan!" Karna pantatnya terasa pedas sekali akibat pukulan telapak bantet tersebut.


Yang di sumpahi terang saja tertawa terpingkal. Di tindihnya tubuh kelebihan lemak itu hingga Yoongi merasa susah bernafas.

"JIMIIINNN", Yoongi teriak kehabisan oksigen, namun Jimin malah mengecupi punggungnya yang polos.

"Makanya kubilang cepat bangun, gendut."

Yoongi mendelik dengki pada kekasihnya yang masih mengecupi punggungnya, sebelum ia lempari bantal guling tanpa ampun.

Padahal ia hanya mau tidur sehabis gila-gilaan mengejar deadline sebab jadwal tayang webtoon nya menjadi dua kali seminggu.

"Cepat, Ddung. Kau setuju untuk lari pagi keliling komplek hari ini." Jimin bangkit berdiri di pinggir kasur.

"Chim... aku baru tidur dua jam, demi Tuhan! Pinggangku sakit!"

Jimin tidak mau mengalah, maka ia mencari akal lain. "Baiklah. Aku kasih setoples coklat yang kemaren ku sita jika kau menyeret bokongmu mengikutiku keliling komplek untuk lari pagi. Bagaimana?"

"Call!" Seru si khoceng tanpa pikir panjang begitu mendengar setoples bola coklatnya akan dikembalikan.

Jimin mendengus geli. Yoongi mungkin lebih menyukai coklat ketimbang dirinya.

"Yah... kau menikah sajalah nanti dengan setoples coklat, Chagi."

"Mana boleh! Yang menikah denganku harus kamu!" Ucapnya tak terima. Manyun dengan wajah uwu lalu mengangkat kedua tangan minta gendong.

Jimin tak acuhkan sikap manja si gula-gula. Itu hanya akal-akalan Yoongi saja manja-manja padanya biar tidak jadi jogging keliling komplek. Ia sudah tau akal bulus si khoceng.

"Kau itu gendut, sadar dirilah sedikit. Bangun, gosok gigi lalu cuci muka. Aku menunggu dibawah lima menit saja. Tidak boleh lewat."

Yoongi mendengus. Sakit hati juga diejek gendut melulu. Dasar pacar sialan. Makinya dalam hati.

.
.
.
.
.
.
.

Setelah hampir satu jam berkeliling dengan lari-lari kecil. Yoongi terbaring di atas rumput pekarangan rumahnya. Mulutnya memaki, "bangsath.. katanya hanya keliling komplek ini. Kau menipuku, Jiminie!"

Jimin lagi-lagi tertawa melihat pacarnya terkapar seperti ikan buntal kehabisan air. Ia duduk lalu memangku kepala bersurai keemasan, membiarkan Yoongi meminum rakus mineral yang di sodorkan di depan mulut si manis.

Yoongi kehilangan tenaga. Rasanya menarik nafas saja capek sekali. Belum lagi, Jimin si pacar kurang ajar menaruh vibrator kecil yang ketika ia bergerak lambat sedikit saja, vibrator itu akan bergetar. Jimin akan cekikikan tak tau malu sebab kesenangan sendiri bermain dengan remote vibrator.

Mau tak mau, Yoongi berlari cepat agar Jimin cepat membebaskannya dari siksaan di pagi hari. Yoongi hanya ingin tidur lagi sekarang di atas kasur mereka yang empuk.

Belum saja matanya terpejam, tubuhnya terasa terangkat ringan. Jimin mengangkatnya bridal dengan mudah. Seolah bobot Yoongi yang hampir satu kwintal itu hanya sekarung kapuk.

.
.
.
.
.
.
.

Mereka berdua sudah mandi dan wangi. Jimin langsung melempar Yoongi tak manusiawi ke dalam bathup lalu mandi bersama. Pun itu dibumbui cakaran dan umpatan atas tangan mesum Park Jimin yang kelebihan hormon.

"Mana permen coklatku?" Yoongi menagih janji.

Jimin hanya berjalan melewatinya di ruang tamu lalu kembali dengan sebuah toples.

"Aku berangkat, sayang. Jaga rumah, oke, cinta?" Jimin beri kecupan di dahi lebar itu.

"Cuh!" Balas Yoongi sadis. "Pergi sana. Aku sudah tidak butuh kau. Aku sudah bertemu belahan jiwaku." Ujarnya, memeluk toples permen coklat protektif.

Jimin terkekeh. "Ya sudah. Di habiskan saja tidak apa." Katanya berlalu santai menuju pintu keluar lalu menguncinya buru-buru.

Yoongi bengong dengan ucapan kekasihnya. Apa si bantet itu baru saja merestuinya? Ah, bodo amat.

Ia buka bungkus bola coklat itu... eh? Kok?

Kok, Anggur?!

"JIMIN BANGSAT!"

HAHAHAHAHA

Jimin tertawa senang sekali membayangkan reaksi kekasihnya yang mengamuk. Mungkin si gempal menggemaskan itu tengah guling-guling sambil mengutuki dirinya. Aduh, gemas, gemas, gemas. Jimin tidak bisa berhenti mengerjai kekasihnya yang imut itu.

Tbc
.
.
.
Kesian amat yoon :(
Nanti kita bales ya si jimtet. Bisa-bisanya kasi kamu anggur dibungkusan permen coklat kezheyenganmu. :(

Makasih dah mampir. Jangan lupa tinggalkan bintangnya. UwU

DIET DIET (MinYoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang