13

4.2K 547 24
                                    

Cerita ini hanya untuk kesenangan pribadi dan tidak mengambil keuntungan dalam bentuk apapun.

Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.

Panas yang menyengat diawal bulan september kala itu membuat Min Yoongi menggerutu. Ia benci kulitnya terkena sinar surya. Ia juga benci harus naik kendaraan umum di siang terik dan pendingin udara tak berasa begitu membantu dari dalam bus. Semilir angin berpolusi itu menyambutnya ketika menurunkan kaki-kaki rampingnya ke jalan.

Jika saja sang pacar tak meninggalkan tugas kelompoknya, Yoongi sudah pasti bergelung manja dengan Min Holly di lantai apartemen mereka.

Masih dengan bibir mengerucut lucu, ia mengambil ponselnya yang bergetar dari dalam kantung saku.

"Hyung, sudah di mana? Apa kau beneran bisa sampai kesini dengan selamat? Tidak ada yang mengganggu, 'kan?"

Merengerut, Yoongi menjawab berondongan pertanyaan tak jelas tersebut. "Sudah di kampus. Ambil sendiri sini, aku dikantin."

Tak selang hitungan menit, Park Jimin memasuki kantin daerah fakultas seni itu dengan ribut. Yoongi dipeluknya erat lalu memastikan kekasih gulanya itu tak kurang suatu apapun. Jimin menarik nafas lega.

"Aku khawatir sekali kau tersesat lalu diculik. Kulihat di berita malam sedang ramai penculikan!"

Kepala Jimin di jitak tanpa ampun pemiliknya mengaduh sakit. "Ketimbang takut aku diculik, aku lebih takut kau tidak dapat nilai, bodoh." Ucap si mungil dalam rangkulan Jimin itu pelan.

Tentu saja Jimin tersipu dengan ilusi bunga-bunga sakura berguguran menjatuhinya. Oh, ya Tuhan! Jimin belum siap ketemu bidadari surga jika yang di dunia saja sudah begini menggemaskan. Jimin sudah akan mendaratkan bibir tebalnya pada ranum merah delima kekasihnya itu yang minta dikecup.

"Stop! SETOOOPPP!?"

Bibir tebal yang nyaris mendarat mulus dihalau telapak tangan. Yoongi buru-buru beringsut mundur dan Jimin melotot mengancam. Pemilik telapak tangan tak bergeming dan justru berdecak tak ambil peduli. Seolah teriakannya tadi bukan hal besar.

"Sejak kapan di situ kamu, Jeon Jungkook?" Suara Jimin datar.

Yoongi sudah memerah hingga menutup wajahnya. Dalam hati mengutuk Jimin yang suka tak tau tempat ketika bermes... mesraan. Ish! Pokoknya salah Jimin karna mesum dan tak bisa kontrol dirinya sendiri.

"Sejak awal kak Suga menginjak kampus ini. Kau saja yang buta! Badan juga lebih besar aku masa tidak lihat?" Jungkook misuh.

"Karna kau tidak penting," Jawab, Jimin enteng. "Dan mataku memang sudah di ciptakan hanya untuk menatap si sayangku ini."

Cuih!

Jungkook seperti ingin meludah sungguhan. Sedang Yoongi kembali memerah karna rayuan murah menyebalkan itu. Yoongi merasa dirinya menyedihkan. Sebelum makin parah, ditaruhnya tumpukan kertas makalah itu kepangkuan si pacar.

"Sudah sana! Sebentar lagi kelasmu mulai, tuh." Ujarnya. Tangannya melambai dengan gestur mengusir. Mau tak mau Jimin berdiri dengan wajah merengut dan bibir tebalnya maju dengan lucu.

"Ya sudah. Tapi, chagi jangan pulang dulu. Tunggu aku selesai, oke?" Ucapnya memerintah. Seenaknya mencuri kecupan singkat dibibir Yoongi hingga mengundang decihan iri kelinci bongsor di samping kekasihnya itu.

"Sudah sana, cebol! Biar kak Suga aku yang jaga."

"Awas saja kalau lecet."

"Tak akan lecet. Palingan aku--" cium-ciumi pipi gembilnya sampai kau kembali. Lanjut Jungkook dalam hati.

Jimin sudah melotot lagi dengan kedua mata sipitnya ketika Jungkook tak kunjung melanjutkan ucapannya.

"Chimin! Aku tak akan apa-apa! Sebel aku lama-lama liat mukamu! Sana pergi!" Usir Yoongi akhirnya yang kepalang kesal dengan tingkah si pacar.

Dengan bentakan itu akhirnya Jimin meninggalkan kantin dengan wajah sedih, tapi akan melotot ketika matanya melirik Jungkook. Si kelinci sendiri hanya cengengesan dengan gigi-gigi kapaknya yang putih.

Senang bukan main bisa habiskan beberapa jam waktunya dengan kak Suga yang lucu nan menggemaskan. Lihat, kan? Mengunyah saja lucu bukan main. Sungguh senang hidup jadi Jimin. Meski Taehyung juga sama menggemaskan, sih. Tapi beda. Pokoknya beda.

Kalau ke Taehyung masih suka rebutan posisi. Ke Yoongi sudah jelas Jungkook yang jadi dominan. Ehe.

Sesuka Jungkook sajalah. Nanti ketahuan Taehyung mampus juga kau, Kook.

Soalnya tyda bagi-bagi rejeki. Kalau kata Taehyungie.

"Kenapa, Kook? Kesurupan?"

"Aduh... kakak merusak imajinasiku saja."

"Heh! Mikir apa kamu, bocah sial!"

Jangan tanya pada Jungkook setelah itu ia dapatkan benjol di jidatnya dari mana.

Tbc

I cant sleep and i write. Hope yall gimme love for this story.

Maaf ya lama ga update. Masi sebel akutu sama jimin. Ehe :')

DIET DIET (MinYoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang