06

5.5K 626 51
                                    

Cerita ini hanya untuk kesenangan pribadi dan tidak mengambil keuntungan dalam bentuk apapun.

Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.

Jimin dan Yoongi saat ini tengah duduk berdua di dalam cafe. Itu adalah cafe milik sahabat Yoongi yang baru saja di buka dan mereka berdua mendapat voucher makan minum gratis. Yoongi jelas tidak akan melewatkannya, sebab ia sangat tau jika Kim Seokjin jagonya membuat dessert.

Hanya saja, pasangan mini itu justru saling melempar tatapan tajam. Tak peduli seberapa ramai pengunjung cafe yang sedang grand opening dan diskon hingga 50% bagi pelanggan barunya. Strategi pasar yang lumayan membuat rugi, tapi Seokjin sepertinya yakin jika mereka semua akan kembali sebab ketagihan.

"Kalian sudah siap memesan?" Seokjin, lelaki tinggi dengan bahu lebar dan wajah tampannya tersenyum pada si gula.

"Ya, Hyung. Aku mau-",

"Moccachino dan air mineral saja. Lalu berikan kami makanan low fat, ya, Hyung. Yoongi sedang diet."

Madafaka!!

Yoongi hampir membalik meja lalu menendang wajah Jimin yang sedang tersenyum tanpa dosa.

Seokjin tertawa kecil. "Omo... Yoongichi sedang diet? Ututututu...", ucapnya gemas, tangannya menjawil pipi tembam Yoongi yang mendecih tak suka. "tenang, hyung pasti kasih yang enak-enak dan rendah lemak. Jangan cemberut, oke? Nanti cantiknya hilang."

"Hyung!" Serunya tak terima disebut cantik atau juga karna rambutnya diacak-acak.

Seokjin tertawa sambil berlalu menuju dapur pastry miliknya.

Sedang sepasang love bird itu saling diam. Yoongi bahkan tidak mau menatap kearah kekasihnya karna sebal. Ia juga mau minum kopi. Jimin melarang. Mau ini dilarang, mau itu dilarang. Yoongi kesal sekali. Wajahnya cemberut maksimal, bahkan airmata hampir menetes di kedua mata sipitnya.

Jimin bukannya tak tega. Di genggamnya jemari gemuk sang pacar meminta perhatian. Namun Yoongi hanya menunduk dan Jimin dapat melihat si gula tengah menahan tangis.

Aw.... imut sekali!

Jimin bersumpah ia pasti pernah menyelamatkan satu negara di kehidupan sebelumnya, karna sekarang hidupnya sangat amat luar biasa beruntung. Memiliki Min Yoongi merupakan hal terhebat yang ia dapat sepanjang hidupnya. Akan dijaga sepenuh jiwa raga.

"Cup.. cup.. hyung gendut jangan menangis." Jimin mulai panik sebab kepala berambut tebalnya Yoongi semakin menunduk. "Oke. Baiklah. Bagaimana dengan vanilla latte?"

Seperkian detik setelahnya, Yoongi menengadah dengan wajah berbinar menyebalkan. "YEAY... SAYANG JIMINIE!" Pekiknya sambil memeluk si pacar yang hanya menghela nafas.

Lain kali Jimin bersumpah tidak akan kalah pada taktik murahan macam itu lagi.

.
.
.
.
.
.

"Daebak... Jin-hyung kasih semua varian rasa cupcake pada kita?" Yoongi menerima bungkusan yang diarahkan padanya tanpa sungkan.

"Benar. Ini untukmu. Makan yang banyak, ya, Yoongichi. Biar bisa aku unyel-unyel terus." Seokjin terkikik melihat reaksi si gempal yang mendengus dengan bibirnya yang senang mengerucut.

Dua orang itu asik mengobrol sedang Jimin menjadi transparan. Bukan hanya itu, kekasih dan sahabatnya itu rupanya sedang kongkalikong dengan memberikan Yoongi stok makanan manis. Jimin tak habis pikir menghadapi mereka.

Hingga sepulangnya dari cafe dan mereka kembali ke apartemen. Dengan riang gembira si gula-gula menata cupcake pemberian Seokjin keatas piring.

Jimin di depan pintu menatapnya datar.

"Jiminie, mau?"

Namun pemuda Park itu tidak menyahut, melainkan masuk ke kamar dengan pintu yang ditutup kasar. Sudah ciri khas jika Jimin tengah meredam emosinya.

Beberapa menit berselang, Jimin keluar dengan membawa satu kotak seukuran kotak sepatu.

Yoongi melihatnya bertanya-tanya.

"Kita akan bermain dengan ini jika kau tidak menaruh makanan itu ke dalam kulkas, hyung." Ujarnya dengan nada tak dapat dibantah. Di dalam kotak sudah ada seperangkat alat BDSM dan Jimin menyeringai menyeramkan.

Gerakan Yoongi secepat kilat menaruh cupcake kedalam kulkas lalu berlari kearah kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gerakan Yoongi secepat kilat menaruh cupcake kedalam kulkas lalu berlari kearah kamar. Berniat mengunci pintu agar Jimin bisa ia tinggalkan tidur di luar.

Namun sayang author sedang tidak mau memihaknya. Jadi kaki Jimin menghalangi pintu sebelum tertutup sepenuhnya.

Setelahnya Yoongi berteriak ngeri.

.
.
.
.
.
.
Tbc

Hmm.. mamam tuh yoon. Makanya kalo diet tuh jangan setengah-setengah. Kan kesian jimeme capek ngurus kamu dasar gendut :( :(

See yaaa 💜💜💜

DIET DIET (MinYoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang