17

3.5K 519 46
                                    

Cerita ini hanya untuk kesenangan pribadi dan tidak mengambil keuntungan dalam bentuk apapun.

Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.

"WOAAH! Daebak!"

Yoongi bersorak heboh saat kail pancing milik Seokjin menyangkut ikan lumayan besar. Sedang miliknya tak mendapatkan ikan satupun.

"Seokjin-hyung, tukar tempat, dong! Tukar pancingannya juga, ya?"

Seokjin kalem saja menuruti si gula. Nanti merajuk dan minta pulang yang repot dirinya juga.

Tak berapa lama mereka bertukar tempat dan kail pancing-(milik Yoongi tadi yang sekarang dipegang Seokjin), sekarang ada ikan yang termakan umpan. Yoongi berdecak sebal. Lebih-lebih melihat kakap merah besar yang diangkat kepermukaan itu membuatnya makin kesal saja.

Seokjin tertawa. "Jangan ngambek. Hasil tangkapanku akan kita makan bareng!" Serunya, berusaha menghibur Yoongi.

Si gula mengangguk senang dengan senyum gusi yang dipamerkan percuma. Menutupi rasa kecewa karena tidak ada satupun ikan yang didapatnya hari ini.

"Jin-hyung, handphone milikmu dari tadi bunyi terus."

Wajah Seokjin datar menatap laut. Yoongi dibuat penasaran. "Dari Namjoon semua, tuh. Kau nggak mau jawab?"

"Biarkan saja, Yoongs."

Yoongi menghela nafas. Ternyata Seokjin mengajaknya memancing untuk lari dari masalah. Yoongi tak tau harus bereaksi seperti apa.

"Kau pasti begitu penasaran 'kan, Yoongichi?" Seokjin berdiri di depannya dengan satu tangan di pinggang juga seringai main-main.

Yoongi mengangkat bahunya, "Namjoon memang sudah biasa membuat masalah, bukan?" Ujarnya tak acuh.

"Ya. Dan kami putus."

"Kau... apa?!" Yoongi terpekik kaget. "Tapi kenapa? Kok, bisa?"

"Kenapa kau jadi cerewet sekali, Yoongichi?" Seokjin menghela nafas dengan senyum yang begitu sendu dimata Yoongi. "Terjadi begitu saja. Aku sendiri kaget dengan keputusanku. Kupikir mungkin aku akan menyesalinya nanti. Tapi aku harus lakukan dan lebih memikirkan masa depan."

"Maksudku, kenapa kau sampai putus, hyung?"

"Aku tidak mau cerita."

Yoongi cemberut. "Bagaimana kalau dipeluk? Kau mau cerita?"

Seokjin lagi-lagi merona. Min Yoongi memang biadab. Suka sekali membuat orang ingin mati gemas. Di tambah ia ditawari pelukan. Seokjin mana mampu menolak. Seokjin 'kan sedang butuh asupan keuwuan.

Pada akhirnya, Yoongi dipeluk mirip dipsy yang dipeluk tinky winky. Seokjin mengusak gemas wajahnya keceruk leher putih beningnya si Min muda. Ada bekas cupangnya, tapi peduli setan.

Hari ini, Min Yoongi miliknya. Ehe

"Kau tahu 'kan, Namjoon membuka toko buku. Kami banyak sibuk dengan usaha masing-masing. Saat dia memberi cincin, kupikir ia akan melamarku. Nyatanya tidak begitu yang dia pikirkan." Seokjin menarik nafas untuk menghirup aroma si gula sebelum lanjut cerita.

"Aku memaklumi karena mungkin belum waktunya." Seokjin mendengus. "Kemarin dia bilang punya rasa suka pada pekerja part time di toko buku miliknya. Rasa suka biasa terhadap lawan jenis. Anak itu memang manis dan energik, dia juga masih sangat muda. Sangat mudah membuat orang tertarik padanya. Makanya Namjoon mungkin tertarik karena hal itu."

Yoongi mengelus-elus punggung Seokjin mencoba menenangkan sahabatnya.

Ia mengerti perasaan Seokjin yang terkhianati meski, Namjoon sudah berusaha jujur untuk hubungannya denga  Seojun agar tak punya hal disembunyikan. Namun tetap saja itu menyakitkan, ketika tau kekasihmu memiliki rasa tertarik pada orang lain.

Meski Namjoon menolak untuk putus. Seokjin keukeuh mereka berpisah sebab mungkin jika dilanjutkan, mereka hanya akan saling menyakiti. Perasaan sesaat Namjoon pada mantan pekerja paruh waktunya itu akan terus diungkit jika mereka bertengkar.

Seokjin sudah cukup dewasa dan ia bukan tipe pemaaf. Lelaki itu sangat tegas dan konsisten apalagi jika menyangkut komitmen.

Mantan pekerja paruh waktu itu mengundurkan diri sehari sebelum Namjoon mengakui perasaan sesaatnya pada Seokjin. Seokjin terluka, namun Yoongi melihat pria itu sangat tegar dan masih sanggup berdiri tegak.

Gelak tawanya, ketika mereka akhirnya kembali ke daratan dan makan ikan hasil tangkapan, terdengar tanpa beban.

"By the way, hyung. Kau tau, cincin yang kau kenakan itu... eum..." Yoongi nampak berpikir sebelum berucap. "Aku melihat desain yang sama persis di katalog cincin pasangan untuk pernikahan."

"Jangan ngaco! Ngapain lihat katalog cincin pernikahan? Kebelet dinikahin, ya, sayang?"

"Iseng saja. Habis masih lama juga menunggu dilamar. Tapi serius itu bener, kok." Ujar Yoongi. Mengetik sesuatu di handphone pintarnya lalu menunjukan foto cincin emas putih dengan tiga biji batu mulia kecil di tengahnya. Merk dan ada ukiran namanya di bagian dalam cincin.

Seokjin blank seketika.

Yoongi menunggu respon.

"Jadi... kalau dijual dapat uang berapa ya?

Tbc

Segitu dulu. Gada minyoon 😭😭
Jimun balik di chap depan kok

Terus kemaren malem aku mau update eeh ketiduran dong tanpa keluar aplikasi wp wkwkwk

DUH AKU GEMES BANGET NONTON RUN. UNGIE MUNGIL BANGET. TINY MINI BITY AKU LUCU BANGET!! AKU MABOOOKKK!!!

BIBIRNYA ADUH GOSA MONYONG-MONYONG NANTI DI SOSOR NAK!!! 😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BIBIRNYA ADUH GOSA MONYONG-MONYONG NANTI DI SOSOR NAK!!! 😭😭😭

dah ah capek aku. Gada obat pereda gemas tau ga sih 😭😭

Aku seneng juga kemaren kalian ngasih banyak komen. Aku ketawa tapi bingung mau bales apa

Komen lagi ya, biar moodku bagus terus 😌👌💜

DIET DIET (MinYoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang