Warung bakso

5.4K 401 1
                                    

Bakda Ashar tadi Alif dan Aqila pergi untuk makan di luar karena Aqila yang katanya malas untuk memasak. Jadilah mereka sekarang ikut memadati padatnya jalanan sore kota Bandung. aqila membuka suara mencari topik pembicaraan agar keheningan yang terjadi segera lenyap, Aqila sangat tidak suka suasana yang krik-krik.

" abang " panggil Aqila

" yaa?"

" Eumm... Abang disekolah yang dulu punya mantan gak?" Tanya Aqila

" apa dek, mantann??,adek gak salah tanya itu sama abang? " kata Alif sambil tertawa

" yaa...siapa tau abang khilaf pernah pacaran gitu?" kata Aqila

" abang masih tau hukum Islam adek, dalam islam itu gak ada yang namanya pacaran yang ada itu ta'aruf" kata Alif menjelaskan , istrinya ini pertanyaanya aneh-aneh saja.

" kalo gak punya mantan setidaknya orang yang disuka gitu, ada gak? "

" gak ada "

" masa? " kata Aqila tak percaya sambil memicingkan matanya.

"beneran , lagian adek ngapain sih tanya-tanya gituan?" tanya Alif

" ya gak papa pengan tau aja. tebakan adek pasti cewek disekolah abang dulu cantik-cantik , masa abang gak ada yang suka sih"

" secantik-cantiknya perempuan disana, menurut abang yang paling cantik tetep adek, karena, apa? Karena adek bukan cuma cantik fisik nya tapi cantik juga akhlak nya. Adek itu Cinta keduanya abang setelah bunda, gak ada yang lain selain adek di hati abang dan gak ada lagi ruang tersisa di hati abang karena semua udah penuh oleh nama adek, jadi percaya , abang cuma cinta sama adek dari dulu, sekarang, dan nanti semua gak akan ada yang berubah" kata Alif yang membuat pipi Aqila bersemu merah.

"Gombal" kata Aqila sambil mengalihkan pandangannya Ke arah jendela menyembunyikan pipinya.

" lohh... Kok gombal sih..abang tuh jujur sejujur-jujurnya, gak Ada unsur gombalnya sedikit pun, percaya deh Humaira" kata Alif menyakinkan .

" Humaira? " beo Aqila sambil mengalihkan pandangannya menghadap Alif.

" iya Humaira. Abang suka pipi adek yang merah " kata Alif yang membuat pipi Aqila tambah memerah.

" wajah kamu mantul loh dek dari jendela " kata Alif sambil tertawa.. Dia benar-benar menyukai pipi Aqila yang memerah.

Aqila menaruh kedua telapak tangannya di pipi, lalu memutar duduknya menghadap Alif.

" kok abang gak tanya balik sih, adek punya mantan enggak atau punya orang yang disukai enggak"

" gak perlu ditanya juga abang udah tau, adek cuma suka sama abang kan?" kata Alif sambil menaik turunkan alisnya

" lah... Kok pede sihh "

" emang iya kan"

" sok tau "

" yaudah kalo gitu coba adek sebutin mantan atau orang yang adek suka kalo adek punya"tantang Alif

" Eumm... itu..... Sini deh bang adek bisikin sesuatu "

Alif mendekat ke arah Aqila karena kebetulan mobil mereka sedang berhenti karena lampu merah.

Cup..
Alif menegang seketika, hatinya berdesir, apa tadi? Aqila mencium pipinya?

" itu jawabannya " kata Aqila sambil mengadap jendela lagi, Aqila bahkan bingung ia dapat keberanian dari mana mencium pipi Alif.

" jangan bikin abang gak fokus nyetir dek "

Cintaku Padamu Lillahi ta'alaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang