Alif berjalan menuruni tangga dibelakang Aqila yang masih menggerutu karena kesal. Alif mempercepat langkahnya mensejajari Aqila dan setelah sampai di samping Aqila Alif mencolek pipi Aqila , "jangan marah dong dek , masa mau kencan marah-marah gitu" bujuk Alif yang tak digubris Aqila.
"Deeekkk , jangan marah donggg " kata Alif masih membujuk Aqila sambil mengayun-ayunkan tangan Aqila macam bocah yang merengek meminta mainan pada ibunya.
Aqila menghentikan langkahnya membuat Alif ikut berhenti juga.
"Abang mau adek gak marah lagi?" tanya Aqila yang langsung diangguki oleh Alif.
"Kalo gitu , kita ke alun-alunnya naik motor aja" kata Aqila yang membuat Alif mengerutkan kening , "motor? Kenapa?"
"Yaa , pengen aja gitu sekali-kali naik motor , bosen naik mobil mulu , kan biar lebih romantis" ucap Aqila sambil menunjukan senyum manisnya.
"Trus , abang harus beli motor dulu gitu?" tanya Alif yang membuat Aqila memutar bola mata nya jengah, "ya gak beli juga kali , itu kan dibagasi ada motor"
"Oh iya lupa , ya udah abang ambil kunci dulu" kata Alif yang setelah itu kembali naik ke atas dan Aqila tetap di tempat.
Alif turun sambil memegang kunci di tangannya ,"ayuk" ajak Alif yang segera diangguki Aqila dengan semangat , "ayukkk"
Alif mengeluarkan motor dari bagasi lalu naik di atas nya , disusul Aqila naik dibelakang Alif.
Tangan Alif terulur ke belakang , memegang kedua tangan Aqila lalu melingkarkannya di perut Alif , "jangan di lepas" kata Alif yang membuat Aqila tersenyum dan mempererat pelukannya di perut Alif.
Motor melaju menelusuri jalanan dengan lampu-lampu yang berjejer di pinggirnya. Dengan semilir angin malam yang menerpa wajah.
"Jangan mangap dek , nanti masuk angin" kata Alif manggoda Aqila yang membuat Aqila langsung memukul pundak Alif , "enak aja , siapa juga yang mangap" kata Aqila tak terima.
10 menit berlalu , mereka sampai di alun-alun dan Alif memarkirkan motornya. Setelah itu mereka berdua berjalan menelusuri alun-alun melewati para pedagang yang berjejer di pinggiran.
"Abang mau makan apa?" tanya Aqila
"Emm , bakso" jawab Alif yang berbuat Aqila berpikir sebentar dan sejurus kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya, "gak ah bosen , makan sate aja ya?"
Alif memutar bola matanya jengah , trus ngapain juga Aqila tadi tanya Alif mau makan apa kalau ujung-ujungnya dia yang menentukan , dasar.
Mereka berbelok ketika sampai pada pedangang sate lalu memesan, "pak, satenya dua porsi , yang satu satenya aja " kata Aqila yang diangguki sang pedagang .
"Kok satenya doang?" tanya Alif.
"Adek lagi males makan nasi" jawab Aqila yang dijawab anggukan kepala oleh Alif.
Setelah pesanan mereka sampai , mereka segera menyantap sate mereka . selesai makan , Alif membayarnya lalu melanjutkan berjalan-jalan dengan Aqila.
"Bang, makan es durian yuk" ajak Aqila ketika mereka melewati tukang es durian , dari tadi bau durian menggelitik hidung Aqila membuat Aqila ingin makan es durian.
Alif mengangguk lalu mereka memesan dan duduk di bangku yang telah disediakan.
"Silahkan mbak mas" kata pedagang yang mengantarkan es durian ke meja Aqila dan Alif.
"Makasih" jawab Aqila ramah , setelah itu dia manyantap es duriannya.
"Abang , aaa" kata Aqila sambil menyodorkan sesendok es durian ke depan mulut Alif. Alif membuka mulutnya dan memakan es yang Aqila sodorkan , " enak?" tanya Aqila
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Padamu Lillahi ta'ala
Romance- Aqila Humaira Asfina - Yang kuingin hanyalah kekasih halal yang mencintaiku apa adanya terlepas dari apa kekurangan dan kelebihan yang kumiliki. Yang kuingin hanyalah keluarga kecil yang penuh dengan Mahabbah-Nya , senantiasa diselubungi Rahmat-Ny...