pertanyaan mendebarkan

4.9K 437 1
                                    

Seminggu sudah berlalu UAS pun sudah berakhir . Akhirnya mereka dapat bernafas lega karna tak harus begadang lagi tiap malam dan bercumbu dengan buku-buku tebal.

Perlu diketahui bahwa Aqila bukanlah anak yang bisa mengingat materi yang sudah lama dijelaskan , Aqila adalah seorang anak yang pelupa , makanya Aqila menerapkan sistem SKS atau sistem kebut semalam yang katanya hanya untuk orang-orang jenius , nyatanya sistem itu adalah penolong bagi orang-orang yang pelupa akut , ya seperti Aqila contohnya.

Hari terakhir UAS mata pelajaran yang diujikan hanya satu , jadi jam 09.30 mereka sudah boleh keluar kelas. Aqila dan teman-temannya yang lain, setelah keluar kelas langsung berjalan menuju kelas tercinta mereka ,MIPA 1.

" Akhirnya selese juga , akhirnya gue gak harus berperang sama yang namanya soal lagiii " kata Reza sambil merentangkan kedua tangannya keatas , sepertinya ia benar-benar lega UAS sudah selesai.

" Iya , akhirnya gue gak harus grepe-grepe buku lagi tiap malem " kata Akmal menimpali.

" Gue sampe mabok liat buku , rasanya baru buka sampulnya doang udah nyut-nyutan ni kepala " kata citra yang membuat anak-anak lain tertawa .

" Btw , kalian selama UAS gak ada yang contekan kan? " Tanya Aqila , memang kekompakan dan kebersamaan MIPA 1 perlu diacungi jempol , okelah kalau PR harian mah tidak apa-apa kalau nyotek , tapi kalau ujian , mereka anti yang namanya nyontek , mereka lebih puas mendapat nilai pas-pas an tapi pekerjaan sendiri , daripada nilai bagus tapi hasil nyontek.

" Kagak lah mi , kita kan baek " jawab Winda yang diangguki oleh yang lain.

" Nah itu baru anak gue "

" Mi , pulang yok " ajak Dilla.

" Dhuha an dulu yuk , mumpung masih jam 10 " ajak Aqila , pasalnya jika pulang sekarang takut tidak keburu buat dhuha an di rumah.

" Besok aja deh mi , gue kemaren udah dhuha an 12 rakaat,itung-itung sama buat sekarang " jawab Dilla yang membuat Aqila langsung geleng-geleng , Dilla memang ada-ada saja , memangnya ada yang begituan.

" Loh kok gitu , nih ya umi kasih tau, Allah itu lebih menyukai ibadah yang sedikit tapi istiqamah dari pada ibadah yang banyak tapi bolong-bolong , Allah itu lebih suka kamu dhuha an 2 rakaat tapi tiap hari daripada 12 rakaat tapi seminggu sekali " kata Aqila memberi nasihat.

" Gitu ya mi?" Kata Dilla sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

" Iya lah" jawab Aqila langsung.

"Yaudah deh ayuk " kata Dilla akhirnya , anak itu memang sangat penurut apalagi kalau sudah bawa-bawa Allah , skak mat dia.

" Aku juga ikut deh " kata winda .

" Aku juga "

Begitulah akhirnya , teman-temannya banyak yang ikut sholat Dhuha . Memang begitu bukan seharusnya? sebagai seorang muslim kita harus selalu mengajak kepada kebaikan dan menarik muslim yang lain saat berada pada jalan yang salah. Jadilah orang yang memiliki hati dan lidah , yaitu orang yang senantiasa intropeksi diri dan memperbaiki diri , serta memperbanyak ibadah kepada Allah dan dia mau mengajak muslim yang lainnya juga.

*****

Aqila dan teman-temannya duduk di pelataran musholla setelah melaksanakan sholat dhuha. Memakai sepatu dan bersiap-siap akan pulang .

Cintaku Padamu Lillahi ta'alaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang