Sakit

5.2K 371 4
                                    

Aqila membuka kelopak matanya perlahan , tangannya meraba menyalakan lampu tidur disampingnya lalu melirik jam diatas nakas , pukul 02.30 Aqila beranjak duduk dam menengok pada orang disampingnya , siapa lagi kalau bukan suaminya, Alif . Aqila mengerutkan kening bingung karena biasanya Alif selalu bangun duluan , namun mengapa sekarang dia masih terlelap. Aqila memperhatikan wajah Alif , keringat membasahi dahi Alif , tangan Aqila maju menyentuh dahi Alif , Aqila terkejut ketika merasakan panas menjalar ditangannya . Aqila segera turun dari kasur dan menuntun langkahnya ke bawah untuk mengambil kompresan.

Aqila kembali ke kamar lalu mengompres dahi Alif. Aqila sedikit bingung karena sebelumnya dia belum pernah mengurusi orang sakit , dia hanya tau kalau demam ya dikompres biar panasnya turun.

Setelah mengompres Alif , Aqila meneruskan niat awalnya bangun yaitu untuk sholat tahajjud . Aqila mengambil air wudhu kemudian memulai sholatnya.Selesai sholat Aqila berdoa agar Allah memberikan kesehatan pada suaminya .

Selesai berdoa , Aqila kembali kesamping Alif untuk mengganti handuk kompresan dan kembali mengompres dahi Alif . Karena mengantuk Aqila lama-lama tertidur dengan posisi terduduk di lantai dan kepala diletakkan di kasur.

*****

Aqila membuka kelopak matanya ketika merasa ada yang mengelus-elus rambutnya. Aqila langsung mendongakkan kepalanya dan melihat Alif. Aqila begitu khawatir melihat Alif yang sangat pucat dan mata yang sangat sayu .

" Abang sekarang yang dirasain apa? Apa mau ke rumah sakit?" Tanya Aqila khawatir yang dibalas gelengan dan senyuman tipis di bibir Alif.

" Abang jangan sakit dong , adek khawatir , adek dirumah aja ya jagain abang" tawar Aqila yang lagi-lagi dibalas gelengan oleh Alif.

" Adek harus sekolah" kata Alif pelan , pelan sekali , bahkan hampir seperti berbisik.

" Trus nanti abang dirumah sama siapa? Kalo abang butuh apa-apa gimana?"

" Abang bisa kok sendiri , udah adek sekolah ya?" Kata Alif sambil mengelus-elus rambut Aqila yang membuat Aqila mengangguk pasrah.

" Yaudan ,adek bikinin abang bubur nanti harus dimakan sama minum obat ya" kata Aqila yang diangguki oleh Alif. Setelah itu Aqila keluar kamar dan kedapur untuk memasakkan Alif bubur.

Selesai memasak bubur Aqila kembali naik ke kamar untuk memberikannya kepada Alif.

" Abang , makan dulu gih , abis itu minum obat , adek suapin ya?"

" Ga usah , adek siap-siap sekolah aja gih , nanti telat" Kata Alif yang dituruti oleh Aqila. Setelah selesai bersiap sekolah , Aqila pamit kepada Alif untuk berangkat sekolah.

" Abang , adek berangkat dulu ya , abang baik-baik , telfon adek kalo ada apa-apa" kata Aqila yang diangguki oleh Alif dan setelah itu Aqila keluar kamar.

Aqila menuruni tangga sambil mengambil ponsel di sakunya , mencari kontak Akbar lalu menelfonnya.

" Paan dek" kata Akbar dari sebrang telfon.

" Jemput adek bang , sekarang"

"Ya Allah dek , pernikahan lu baru seumur jagung masa udah mau pisah sih , lu kalo berantem diselesein dulu jangan main pulang-pulang seenak jidat , lu kira nikah main-main apa" kata Akbar yang membuat Aqila memutarkan bola matanya jengah , abangnya ini negatif thinking sekali.

Cintaku Padamu Lillahi ta'alaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang