Pelajaran biologi, pelajaran yang benar-benar menguras otak dan daya ingat Aqila. Bagaimana tidak, Aqila harus menghafal seluruh yang ada pada tubuh manusia . Dari sendi sampai tulang, dari sel-sel sampai organ, dari yang kecil sampai yang besar dari yang tersembunyi sampai yang nampak. Untuk orang seperti Aqila yang pelupa, memang mungkin sekarang dia dapat menghafal, tapi Aqila tidak bisa menjamin jika besok pagi dia masih ingat. Untunglah jam pelajaran kali ini hanya satu jam pelajaran, jadi Aqila akan cepat keluar dari situasi menyiksa ini.
" ya sudah, karena jam pelajaran sudah habis kita lanjutkan materi besok lagi" kata bu Nely mengakhiri
" ya bu" jawab anak-anak serempak.
" oh iya, sekarang tanggal berapa? " tanya bu Nely
" tanggal tiga bu "
" oke, nomor absen tiga tolong bawa barang-barang saya ke kelas sebelas MIPA 3 ,saya mau ke kantor dulu, Assalamu'alaikum " kata bu Nely sambil berlalu keluar.
Aqila menghela nafas panjang, apalagi ini? Dirinya absen nomor tiga. Setelah menguras pikiran,sekarang dia harus menguras tenaga juga. Bagaimana tidak menguras tenaga, lima buku yang tebalnya melebihi tebalnya al-qur'an, dan laptop, apalagi kelas sebelas MIPA 3 terletak di atas dan harus menaiki tangga.
Aqila beranjak dari duduknya berjalan ke meja guru lalu mengambil barang-barang bu Nely dan mengangkatnya .
" Qila mau dibantuin gak " tawar Dilla
" gak usah gak papa kok" jawab Aqila
" beneran? "
" iya " setelah itu Aqila berjalan keluar kelas dengan sedikit tertatih,barang bawaannya itu sungguh berat.
Dilla membalikkan duduknya menghadap Alif lalu berbicara.
" lif, bantuin Qila gih, dia gak bisa bawa yang berat-berat, gak kuatan dia" kata Dilla pelan agar tidak ada yang mendengar. Alif yang tadi sedang menulis mendongak memandang Dilla.
" woyy.. Apaan sih kalian bisik-bisik gitu , itu Alif mau kemana lagi keluar" timbrung Ilham yang melihat Dilla berbisik kepada Alif.
" gak usah kepo deh ham" kata Dilla
" heh gue itu tanya Alif ya, gue gak tanya lu,nyambung aja sih " sewot Ilham yang membuat Dilla bersungut-sungut kesal.
" ihh kok lu nyolot sih.. Biasa aja dong ham, dasar tikus " ejek Dilla membuat Ilham bersungut-sungut kesal juga.
" kok lu malah manggil gue tikus sih, dasar bunglon" ejek Ilham balik
" enak aja manggil gue bunglon, dasar monyet"
"Enak aja monyet, ganteng-ganteng gini kok, lu tuh gorila "
"Ganteng dari mana? Tampang kaya sapi gitu , haha.."
" dasar tokek "
" ihh.. Ilham ngeselin sih, dasar kambing "
" woyy, sekalian aja semua binatang di kebun binatang sebutin, bisa gak sih kalian sehari aja gak berantem " teriak Winda kesal sambil berkacak pinggang.
" ilham dulu tuh yang mulai" elak Dilla
" Dilla duluan tadi "
" heh kambing, lu pinter banget ngeles sih kayak bajai" kata Dilla sambil berkacak pinggang
" ehh.. Tokek siapa yang ngeles "
"Kamu lah, sapi! "
" enak aja,gorila "
Semua penghuni kelas hanya geleng-geleng kepala dan mengelus dada melihat tingkah keduanya yang selalu bertengkar dan tidak pernah akur.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Padamu Lillahi ta'ala
Romance- Aqila Humaira Asfina - Yang kuingin hanyalah kekasih halal yang mencintaiku apa adanya terlepas dari apa kekurangan dan kelebihan yang kumiliki. Yang kuingin hanyalah keluarga kecil yang penuh dengan Mahabbah-Nya , senantiasa diselubungi Rahmat-Ny...