Tiga hari pasca resepsi , Alif dan Aqila masih tinggal di rumah abi Aqila karena kemarin masih saja ada tamu jauh yang datang , baru rencananya nanti siang mereka akan pamit kembali ke rumah mereka.
"Pagi umii" sapa Aqila pada uminya yang sedang berkutat di dapur membuat aktivitas umi sejenak berhenti dan menolehkan kepalanya menghadap Aqila dan tersenyum.
"Pagi juga sayang" balik sapa umi.
" umi , Qila bantu ya?" tawar Aqila.
" udah gak usah , mending adek urus suami adek dulu" tolak umi
" bang alif udah siap kok mi , tinggal berangkat ke masjid,jadi Qila bantuin umi aja ya?" tawar Aqila lagi
" yaudah"
Setelah itu , Aqila ikut berkutat di dapur , memotong sayuran dan saudara-saudaranya. Menyiapkan sarapan untuk abi , abang , dan suaminya.Hingga rungu aqila menangkap suara pintu depan terbuka dan langkah kaki , Aqila berjalan menengok apakah itu abi , abang , dan suaminya atau bukan.
Mata Aqila menangkap abi , abang , dan suaminya yang berpencar menuju kamar masing-masing , melihat Alif yang menaiki tangga , Aqila pamit pada uminya untuk menghampiri Alif.
" mi , Qila ke bang Alif bentar ya" pamit Aqila dan segera berlari menghampiri Alif yang sudah sampai di tengah tangga.
" bang" panggil Aqila membuat Alif berhenti dan menengok ke belakang dan Aqila segera naik tangga menghampiri Alif.
" apa dek?" tanya Alif
"Itu baju abang udah adek siapin di kamar , nanti abis ganti baju langsung turun ke bawah ya sarapan ,adek lagi bantuin umi masak" kata Aqila yang diangguki oleh Alif.
" yaudah , adek balik ke dapur dulu" pamit Aqila.
" iya , bantuin umi yang bener ya sayaaanggg" kata Alif sambil mengelus-elus kepala Aqila lembut yang membuat Aqila tersenyum dan mengangguk.
" iya abang"
*****
Meja makan yang tadinya kosong kini sudah penuh dengan masakan yang Aqila masak dengan uminya tadi. Abi , Akbar ,dan Alif pun sudah duduk di kursi meja makan menunggu umi dan Aqila selesai dan duduk bersama mereka.
Setelah lengkap , mereka memulai sarapan , sesekali di selingi dengan obrolan singkat dan jangan lupakan godaan akbar yang selalu membuat Aqila bersungut-sungut kesal. Namun , suasana seperti ini lah yang selalu membuat Aqila rindu dengan rumah .
" bi , mi nanti siang adek sama bang Alif pamit pulang ya" kata Aqila kepada abi dan uminya.
"Kok cepet sih? Gak kurang lama di sini nya?" kata umi seakan tak merelakan Aqila dam Alif pulang siang ini.
" hehe..kasian rumah mi kalo ditinggal kelamaan" jawab Aqila
" ya udah, tapi jangan lupa sering-sering main" kata umi yang diangguki oleh Aqila dan Alif.
" yaahhh , gak ada lagi dong pemandangan dua sejoli bermesraan di tengah tangga"
Uhuk uhuk...
Alif langsung tersedak mendengar perkataan Akbar barusan.Aqila dengan cekatan menuangkan minum dan memberikannya pada Alif.
"Abang ihh , kasian kan bang Alif nya jadi keselek" omel Aqila pada Akbar yang malah dibalas gelagak tawa oleh Akbar.
" ya lagian , lu berdua ngapain begituan di tengah tangga coba" kata Akbar masih dengan tawanya.
" iri aja sih , makanya buruan nikah" cibir Aqila
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Padamu Lillahi ta'ala
Roman d'amour- Aqila Humaira Asfina - Yang kuingin hanyalah kekasih halal yang mencintaiku apa adanya terlepas dari apa kekurangan dan kelebihan yang kumiliki. Yang kuingin hanyalah keluarga kecil yang penuh dengan Mahabbah-Nya , senantiasa diselubungi Rahmat-Ny...