Belajar dari orang lain

4.1K 302 0
                                    

Alif menyetir mobil dengan senyum yang merekah di bibirnya , dirinya sudah tak sabar bertemu dengan istri tercintanya. Dua hari tak bertemu sekses membuat Alif rindu berat dengan Aqila. Alif menepati janjinya untuk langsung menjemput Aqila setelah pulang dari luar kota.

Sampai dirumah abi , Alif langsung memarkirkam mobil dan langsung turun dari mobil dan mengetuk pintu.

Tok tok

"Assalamualaikum" salam Alif yang tak lama setelah itu dijawab dari dalam rumah, "wa'alaikumsalam"

Pintu terbuka menampakan Aqila dengan senyum di wajahnya yang langsung memeluk Alif , "abanggg...adek rindu , kok abang lama banget sih" protes Aqila sambil mengerucutkan bibirnya.

Alif langsung tersenyum sumringah melihat tingakah Aqila yang sudah kembali seperti dulu . Hatinya lega luar biasa hingga ia lupa menjawab protesan Aqila tadi.

"Abang! Ih kok malah ngelamun sih" kata Aqila menyadarkan Alif.

"Suami pulang , bukannya disuruh masuk malah diomelin didepan pintu" sindir Alif yang membuat Aqila langsung menunjukan cengirannya sambil menggaruk belakang kepalanya yang sebenarnya tak gatal , "oh iya lupa , abisnya adek tuh kesel , adek udah nungguin abang dari tadi tau" Kata aqila sepanjang menuntun alif masuk dan duduk di sofa.

" abang mau minum apa? Pasti capek kan?" tawar Aqila yang dijawab gelengan oleh Alif , "gak usah , abang mau puas-puasin mandangin istri abang dulu" kata Alif yang Membuat aqila tersenyum dengan pipi yang memerah.

"Tambah betah ni abang mandanginnya kalo pipi adek merah begitu" kata Alif yang sekarang menyangga kepala nya dan memandang Aqila tanpa berkedip.

Aqila langsung menangkup kedua pipinya mendengar perkataan Alif , "abang ihh..jangan liatin adek kaya gitu , adek malu"

"Sejak kapan adek malu diliatin abang?" tanya Alif tanpa merubah posisinya semakin membuat Aqila salah tingkah.

"Tau ah , adek pergi nih kalo abang liatin adek gitu terus"ancam Aqila dengan tubuh yang sudah setengah berdiri.

Tangan Alif terulur memegang pergelangan tangan Aqila lalu menariknya agar duduk kembali, "iya deh abang berenti , abang cuma bingung , apa sih yang umi lakuin , kok bisa istri abang jadi ceria dan cerewet macam ini lagi?" tanya Alif yang penasaran dengan perubahan Aqila.

Aqila menggeleng pelan dan tersenyum , "bukan umi , tapi adek sendiri"

Alif mengerutkan keningnya bingung mendengar jawaban Aqila barusan, "maksudnya?"

"Adek belajar dari orang lain"

"Siapa?"

"Kemarin adek ketemu sama ibu-ibu, dia itu cerita sama adek kalo dia itu udah lama nikah sama suaminya dan belum juga dikaruniai anak , sampe akhirnya ibu itu bisa hamil , ibu itu seneng banget karena kehamilannya , tapi itu gak bertahan lama , karena dia mengalami kecelakaan yang bikin dia kehilangan anaknya , bukan cuma itu , rahimnya juga harus diangkat yang berarti dia gak bisa hamil lagi , dari situ adek belajar , adek itu jauh lebih beruntung dari ibu itu , jadi sekarang adek harus ikhlasin semua yang udah terjadi , dan berdoa supaya adek bisa cepet hamil lagi" jelas Aqila panjang lebar dengan senyuman manis di akhirnya yang membuat Alif ikut tersenyum dan mengelus puncak kepala Aqila, "pinter nya istri abang"

"Iya dong, oh iya , abang mandi gih abis itu istirahat , pasti capek kan?" suruh Aqila

"Kata siapa capek , capek abang tuh udah ilang pas liat adek tadi" kata Alif menggombal namun sepertinya gagal karena Aqila malah memutar bola matanya jengah seperti biasanya, "gak usah gombal deh , capek ya capek aja , mana ada capek ilang gegara liat adek" cibir Aqila

Cintaku Padamu Lillahi ta'alaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang