Aqila duduk di kasurnya sambil memandang kalender kecil yang berdiri di meja riasnya. Kening yang berkerut menandakan kalau dia sedang berpikir, " Qila udah telat 3 minggu , tapi gak ada tanda apa-apa" , bingung Aqila sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di dagu.
Lamunan Aqila buyar saat mendengar pintu depan yang diketuk dan suara salam , sepertinya itu Alif yang baru pulang dari kantor.
Aqila segera bangkit dari duduknya , keluar kamar dan menuruni tangga menuju ruang tamu dan membukakan pintu.
" wa'alaikum salam , abang udah pulang , yuk masuk" kata Aqila sambil mencium tangan Alif lalu mengambil alih tas yang Alif bawa dan mengajak Alif masuk.
"Abang mau ngapain dulu , mau mandi, mau makan , apa mau istirahat dulu?" tanya Aqila kepada Alif setelah mereka duduk di sofa ruang tamu.
" emmm....mau peluk dulu" jawab Alif dengan langsung memeluk Aqila erat dan menyenderkan kepala di pundak Aqila. Sementara Aqila dia mengusap-usap rambut Alif pelan membuat Alif semakin nyaman dengan posisinya.
" abang capek ya?"
" iya capek , abang kan abis kerja berat" kata Alif yang membuat Aqila mengerutkan kening bingung.
" kerja berat apaan?" tanya Aqila
" Dari tadi abang tuh pengen pulang tapi ada meeting mulu , padahal kan abang udah rindu istri abang di rumah , kata Dilan rindu kan berat , untung abang kuat" kata Alif menggombal yang membuat Aqila tersenyum. Entah mengapa akhir-akhir ini Alif manja kepada Aqila , padahal dulu Aqila yang manjanya ga ketulungan.
" udah sore , mandi gih "
" kaya gini sebentar lagi , abis itu abang mandi" kata Alif dengan posisi masih memeluk Aqila dan bersender di pundak Aqila.
" abang udah sholat ashar?"
Alif melepaskan pelukannya lalu beralih bersender pada senderan sofa , " udah , tadi pas lewat masjid abang mampir" jawab Alif yang membuat Aqila manggut-manggut , "emm..kalo gitu mandi gih , biar seger , abis itu nanti malem temenin adek" kata Aqila yang membuat Alif menegakkan duduknya dan memandang Aqila.
" kemana?"
" alun-alun"
Alif mengerutkan kening mendengar jawaban Aqila , tumben sekali dia mengajak ke Alun-alun, "mau ngapain ke alun-alun?" tanya Alif yang membuat Aqila pura-pura berpikir sejenak lalu tersenyum , "kencan"
" sama abang?" tanya Alif sambil menunjuk dirinya sendiri dengan telunjuknya.
" gak , sama tukang somay, ya sama abang atuhh" jawab Aqila geregetan , lagian , untuk apa Alif menanyakan pertanyaan yang sudah pasti jawabannya , ya kali Aqila mau kencan sama orang lain , trus buat apa Aqila ajak Alif.
"Yaudah , abang mandi" kata Alif semangat sambil beranjak berdiri dan berjalan meninggalakan Aqila.
Alif berhenti berjalan lalu membalikkan badannya memandang Aqila ,"Adek jangan berubah pikiran loh" kata Alif mengingatkan , dia takut Aqila berubah pikiran dari alun-alun menjadi pasar malam , bisa-bisa bukan nya kencan malah namenin adek main si Alifnya.
" iya iya, udah gih buruan mandi"
Setelah itu Alif melanjutkan jalannya menaiki tangga ke kamar , tak lama setelah itu Aqila mengikuti Alif memasuki kamar dan mendengar gemercik air di kamar mandi yang menandakan bahwa Alif sedang mandi.
Aqila duduk di meja riasnya , kembali memikirkan hal yang tadi ia pikirkan , ia bingung harus bagaimana dan melakukan apa?
"Oh iya , kayaknya dulu Qila pernah punya testpact deh" kata Aqila sambil beranjak dari duduknya menuju lemari nya lalu membuka laci dan benar disana ia menemukan testpect. Aqila memegang benda itu sambil berpikir , lalu sejurus kemudian mengangguk-anggukan kepalanya,"okeh , Qila harus cek , daripada Qila penasaran" kata Aqila mantap.
Setelah itu , Aqila mengambil baju gantinya , dan menyembunyikan benda itu di lipatan baju , ia akan mengeceknya sekalian bersiap-siap nanti , dan Aqila tak ingin Alif tau , cukup Aqila saja karena Aqila tak mau jika nanti Alif kecewa jika hasilnya tak sesuai harapan.
Pintu kamar mandi terbuka menampakan Alif yang sudah rapi dengan baju kokonya dan sarung , Aqila mengerutkan kening bingung ,"abang kok udah pake baju koko?"
Alif berjalan kearah Aqila sambil menyisir rambutnya yang masih basah kebelakang ,"abang mau langsung ke masjid aja , kayaknya udah mau maghrib deh" kata Alif sambil mengambil peci di nakas dan memakainya.
" gak makan dulu?" tanya Aqila yang dijawab gelengan oleh Alif, "enggak,nanti aja lah"
"Emang kuat?" tanya Aqila dengan tampang menantangnya.
" nahan rindu aja bang kuat , masa nahan laper gak kuat" kata Alif sambil menaik-turunkan alisnya yang dijawab kekehan kecil oleh Aqila, "iya iya , percaya"
"Yaudah , abang berangkat ke masjid dulu" pamit Alif yang diangguki Aqila . setelah itu Alif berjalan hendak keluar , namun Aqila memanggil Alif membuat Alif berhenti dan membalikkan tubuhnya memandang Aqila.
"Abang, nanti kalo pulang langsung masuk aja ya , adek mau siap-siap" kata Aqila yang membuat Alif memutar bola matanya ,"bilang aja mager" kata Alif yang di jawab cengiran oleh Aqila , "hehe , abang tau aja"
"Yaudah abang berangkat yaa"
"Iya , hati-hati"
Setelah itu Alif benar-benar keluar kamar. Aqila cekatan mengambil baju gantinya tadi dan memasuki kamar mandi.
Aqila menggigit bibir bawah nya gelisah sambil memegang alat pengecek kehamilan itu. Usai bersiap-siap tadi Aqila langsung mengeceknya dan sekarang tinggal menunggu hasilnya. Jantung Aqila berdegup kencang, takut kalau hasilnya akan mengecewakan.
"Kok lama sih" kata Aqila bermonolog sambil menggigit kukunya.
Tok tok
Kaget , Aqila tak sengaja menjatuhkan benda yang dari tadi dipegangnya. Aqila menundukkan kepalanya dan menengokkan kesana kemari mencari benda itu , namun ia tak melihatnya.
"Dek , adek di dalem kan?" tanya Alif dari balik pintu yang baru pulang dari masjid.
"I__iya bang , adek di dalem" kata Aqila sambil masih mencari benda itu , namun nihil matanya tak bisa menemukannya. Akhirnya , karena takut kalau Alif curiga , dengan berat hati Aqila membuka pintu kamar mandi dan keluar.
" lama banget sih" cibir Alif saat melihat Aqila yang keluar dari kamar mandi.
" biasa , cewek" kata Aqila beralasan.
" yaudah , abang ganti baju dulu , abis itu otw" kata Alif yang diangguki Aqila.
Alif memasuki kamar mandi dan beberapa menit setelah itu keluar dengan baju santai nya. Aqila pun sudah lengkap dengan jilbabnya.
"Udah?" tanya Alif
"Udaahh dongg, yuk berangkat" ajak Aqila semangat
"Ayuk , eh bentar , kira-kira abang perlu bawa buku nikah gak nih?" kata Alif yang membuat Aqila mengerutkan keningnya bingung, "buku nikah? Buat?"
"Yaa...siapa tau ada yang ngira abang itu abangnya adek lagi" kata Alif yang membuat Aqila memutar bola matanya ,"Ya Allah bang , gak akan ada , udah lah ayuk berangkat "
"Yaudah iya gak bawa , tapi syaratnya adek harus gandeng tangan abang terus nanti"
"Dasar modus" cibir Aqila
"Gapapa , modusin istri sendiri ini , bukan istri tetangga"
" coba aja kalo berani!" kata Aqila menantang.
"Buat apa modusin milik orang , abang kan udah punya yang milik sendiri" kata Alif sambil menaik-turunkan alisnya membuat Aqila kesal, "tau ah, dasar ngeselin" kata Aqila sembari berjalan keluar kamar sambil mengehentak-hentakkan kakinya yang tentu saja membuat Alif tertawa , senang rasanya membuat Aqila kesal begitu.
--------------------------
Thank you for reading...
Don't forget to vote and comment...
See you next chapter..
Byee...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Padamu Lillahi ta'ala
Romansa- Aqila Humaira Asfina - Yang kuingin hanyalah kekasih halal yang mencintaiku apa adanya terlepas dari apa kekurangan dan kelebihan yang kumiliki. Yang kuingin hanyalah keluarga kecil yang penuh dengan Mahabbah-Nya , senantiasa diselubungi Rahmat-Ny...