Tujuh

596 92 3
                                    

Bel pulang sekolah adalah nyanyian merdu seperti surga bagi anak-anak sekolah. Begitu pula dengan kelas XII IPA A yang segera membereskan barang-barang mereka ketika bel pulang berbunyi meskipun guru masih menjelaskan dan belum menunjukkan tanda-tanda ingin berhenti.

'Bapak pulang aja sana! Jangan rampas hak kami!' batin mereka semua.

"Baik, bapak akhiri pelajaran hari ini. Jangan lupa PRnya nanti dikumpulkan minggu depan."

Begitu guru keluar, semua murid berebutan keluar dari kelas hingga kemacetan terjadi.

"Woi, yang di depan cepetan!"

"Sabar dikit napa?!"

"Sikumu kena hidungku nih!"

"Bambam! Jangan selfie, orang nggak bisa lewat jadinya!"

"Sempit tahu!"

"Buruan! Film indiaku sudah main nih di TV!"

'krik krik' Keheningan yang aneh seketika melingkupi kelas XII IPA A untuk beberapa saat kemudian kembali rusuh seakan tidak terjadi apapun. Sedangkan Jisoo masih membereskan barang-barangnya. Lisa disampingnya terlihat sudah akan pulang.

"Kau pulang sama siapa Lis?" tanya Jisoo.

"Sama Bambam. Rumahnya dekatan, jadi biasanya aku nebeng di dia. Kau dijemput sama Kak Irene atau kakak cantik?" tanya Lisa.

"Maksudmu Kak Jinwoo?" Lisa mengangguk.

"Dia akan marah besar kalau kau bilang begitu di depannya. Untung orangnya nggak ada sekarang," jawab Jisoo.

"Ya udah, aku duluan ya. Bambam udah spam chat ini," kata Lisa. Dia melambaikan tangannya pada Jisoo kemudian keluar dari kelas.

Notifikasi masuk ke handphone Jisoo. "Dari kak Jinwoo."

'Dek, kakak nggak bisa jemput sekarang, ada ujian. Kamu pulangnya hati-hati ya.'

Jisoo memasukkan handphonenya dalam saku roknya kemudian berjalan keluar sekolah. Dia menghampiri halte bis untuk berteduh dari panasnya matahari.

'tin tin' Bunyi klakson membuat Jisoo menoleh melihat pelakunya dan Bobby turun dari mobilnya.

"Kok belum pulang?" tanya Bobby.

"Kak Jinwoo nggak jadi jemput jadi rencana mau pulang naik bis," jawab Jisoo. Bobby mengangguk-ngangguk meskipun nggak mengetahui siapa itu Kak Jinwoo.

"Ya udah, ikut aku aja. Daripada naik bis, bahaya!" kata Bobby. Dia membukakan pintu mobilnya buat Jisoo.

"Tapi-"

"Sekalian aku mau bahas kelanjutan jadwal ngajar kita," potong Bobby. "Jarang-jarang loh aku ajak cewek naik ke mobilku. Palingan Hayi, itupun kalau sama yang lain juga," kata Bobby sambil merengut.

Jisoo yang merasa tak enak, langsung masuk ke mobil. Bobby menutup mobilnya dan berjalan ke bangku pengemudi.

"Jadi, rumahmu di mana?" tanya Bobby.

"Perumahan Mutiara, Blok B nomor 12," jawab Jisoo.

"Wihh..., perumahan orang elit nih," kata Bobby.

"Memangnya kau tinggal di mana sampai mau mengantarku pulang, Tuan Kim?" tanya Jisoo balik.

"Puri Indah," jawab Bobby enteng membuat Jisoo menabok kepalanya.

"Auchh!! Sakit Jis. Ini aku lagi nyetir loh, kalau tabrakan kamu yang tanggung ya," kata Bobby.

"Kamu sih! Bilangnya tempatku elit, situ punya tempat lebih elit. Ini sih maling teriak maling," sergah Jisoo.

Love You No Matter What (Bobsoo)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang